Arena pacu semakin ganas, roda-roda menggaruk tanah dengan beringas pada rpm tinggi, para pembalap kampung itu silih berganti mencuri posisi terdepan, beberapa harus tersungkur berlumur tanah yang basah.
Sementara itu, Rocky menyusuri sisi terdalam lintasan dengan susah payah, berjuang untuk memanfaatkan kisruh para pembalap di jalur tengah. Perlahan Rocky mengatur tarikan gas roda tuanya, turut berpacu di barisan terdepan.
Siapa sangka, Rocky bin Rudy Haryanto, mampu merebut posisi terdepan di babak final. Sebagai anak kemarin sore, anak yang baru saja belajar menggunakan roda tua peninggalan bapaknya tersebut, mampu menjadi juara di sirkuit Kampung Kembang Tanjung, sirkuit yang sama ketika puluhan tahun lalu bapaknya menjadi juara tak terkalahkan, dengan menunggangi roda tua yang sama juga, Honda CR125 Elsinore 1975.
Saat mengetahui Rocky memenangkan babak final, Pak Husen, sang Kakek dari Rocky, berlari menghampirinya dan langsung memelukanya dengan suka cita. Sementara Tri yang harus duduk di kursi roda datang menghampiri sang juara, didampingi oleh Erin, anak semata wayangnya. Tri tersenyum bangga pada Rocky, seraya berkata: "Roda Tua, HORE!"
Tabik!
Palmerah 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H