Mohon tunggu...
Rakha Nurfauzi Abdillah
Rakha Nurfauzi Abdillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Untirta

Satu gagasan terlalu banyak untuk tidak diterjemahkan ke dalam sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Potret Busuk Penguasa Lebak di Masa Lalu dalam Novel "Max Havelaar"

15 April 2024   14:05 Diperbarui: 15 April 2024   14:06 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang menarik untuk disoroti bagi saya adalah sikap para penguasa lokal. Sikap serakah yang dimiliki mayoritas pejabat saat ini ternyata merupakan warisan dari pejabat-pejabat di masa lalu. Dan begitupun dinasti politik. Di zaman dulu, bupati dan posisi jabatan-jabatan di bawah atau diatasnya diisi oleh orang-orang yang masih terikat kekeluargaan atau pun kekerabatan. Di era sekarang? Ah, sudahlah. Kita sama-sama tahu!

Sebagai warga asli daerah yang menjadi latar dari novel Max Havelaar, saya masih bisa melihat praktik dinasti politik di sini. Dua puluh tahun terakhir jabatan tertinggi di kabupaten Lebak diisi oleh ayah dan anaknya. Sang adik dari bupati sebelumnya kini sedang diproyeksikan maju dalam pilkada nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun