Ia lalu mengulurkan tanganya, tanganya sangat pucah putih, kurus dan panjang memberikan aku sebuah kunci "kamu tahu betul itu untuk apa... sekarang pilihanya ada pada mu... ingatanmu tentang kejadian ini akan bilang dalam seminggu... jika kamu ingin menjelajah layaknya kakek mu dan mengetahui sesuatu yang tidak di ketahui banyak orang... maka gunakanlah kunci ini... pilihanya ada pada mu" tangan pucarnya lalu mendorong aku jatuh.
Namun aku tidak jatuh ke tangga di brlakang ku aku jatuh ke sofa tempat aku tidur, aku terbangun lalu melihat jam 3 subuh. Lalu melihat kunci berkarat dan tua berwarna hitam di tangan ku, aku duduk dan menaruh kunci itu di meja. Aku bingung dengan apa yang baru saja terjadi, dan sekarang pilihanya di tangan ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H