Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Malam Merah

9 November 2023   12:04 Diperbarui: 9 November 2023   12:20 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah helikopter kargo kemudian muncul jumlahnya ada 4 semua orang langsung mengungsi masuk berdesak desakan berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri, namun semua kebisingan itu memancing mereka, beberapa makluk berbentuk laywknya kelelawar dengan dua tentakel dengan ujung keratin tajam terbang bergelombol mendekat ke arah camp evakuasi, personel militer langsung menembaki makluk makluk terbang itu dengan senaoan mereka mengakibatkan suara yang lebih bising dan menyakitkan telinga.

helikopter yang telah penuh langsung terbang menjauh, melihat seluruh monster sedang menujubke arah camp evakuasi militer langsung saja mengeluarkan semua kemampuan mereka, heli tempur berterbangan berusaha membantu dari udara, bahkan mortar di gunakan , monster monster itu berusaha menghancurkan barikade, mereka datang dengan bentuk dan ukuran yang beragam... namun mereka semua memiliki kesamaan mereka semua tidak memiliki kulit... nyatanya kulit mereka terdiri dari isian tubuh mereka.

Suara tembakan di mana mana aku dan Faris berhasil naik ke heli terakhir naik, secara tiba tiba sebuah tombak terbuat dari keratin, tulang dan daging yang berdenyut tertancap di bagian ekor heli membuatnya oleng dan jatuh aku dan Faris tidak sadarkan diri, bekitu aku sadar aku berada di tengah tengah puing puing helikopter itu... masker gas ku masih terpasang, dan salah satu lensa mata masker gas ku retak... sukurnya masker gas ini belum menyerah melindungi hidup ku, di mana ini ? Kabut spora dari bulan merah sangat tebal amu tidak tahu di mana aku...

 mengejutkan aku tidak terkena api sama sekali tapi aku rasa lengan kanan ku patah, aku meluhat jasad Faris sedang di makan oleh salah satu dari makluk menjijikan itu, aku kangsung saja mengambil kapakku yang aku ikat di tas ku, dan berlari lalu mengayunkanya di krpalanya, kapaku tertancap dan tersangkut di tuoang leher makluk itu... ekor makluk itu menghempaskan ku ke tanah, aku rasa beberapa tulang rusuk ku patah.

Namun makluk itu kemudian berhenti bergerak dan mati, namun suara api yang bergemericik memancing yang lainya untuk datang dan aku terkepung... aku tahu ini akhir dari ku... aku duduk... adrenalin membuat ku tidak takut... tapi juga lelah... sangat lelah...

Aku menutup mataku... mengetahui ini adalah akhir dari hidup ku.... 

Maaf Sarah... aku telat...

Maaf Faris... aku tidak sekuat dirimu...

Secara perlahan rasa hangat aku rasakan di wajahku... bersama dengan cahaya matahari... ini sudah pagi... makluk makluk itu mulai jatuh dan berherak tidak karuan seakan mereka terbakar dan spore di udara mulai menghilang sampai itu hilang sepenuhnya dari udara mempeelihatkan ku kota yang penuh asap dan api... aku selamat ?... tapi apa aku benar benar pantas menerimanya ?

Di sisi lain kota sekelompok peneliti datang dan berhasil mengamankan mayat mayat dari monster minster itu dari sinar matahari agar bisa di teliti lebih baik "tuan kelihatanya benar seperti yang mereka katakan... mereka berevolusi... apa yang harus kita lakukan ?" Tanya dari seorang personel kepada seorang jendral "cari keberadaan mereka... para handless ini harus membayar apa yang telah terjadi hari ini dan sebelumnya"

TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun