Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Malam Merah

9 November 2023   12:04 Diperbarui: 9 November 2023   12:20 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namaku Arya seorang pelajar biasa, sekarang adalah awal oktober sebuah bulan yang di takuti semua orang, pada bulan ini tumbuhan bernama bulan merah akan mekar dan menyebarkan sporanya yang merah darah itu... sungguh mengerikan. Bulan merah adalah tanaman yang tiba tiba muncul pada tahun 1950 banyak yang mengatakan tumbuhan ini adalah hasil bioweapon (senjata hidup) dari perang dingin yang lepas kendali, dan sekarang mereka di mana mana.

Aku melihat salah satunya sekarang mereka menempel di dinding bangunan layaknya lumut namun bentuknya lebih mirip teratai... tidak nyatanya itu lebih mirip organ pembuluh darah pada manusia bahkan anatomy nya akurat dengan yang di miliki manusia maupun makluk hidup lainya, layaknya teratai mereka tumbuh ke mana mana. Dan tidak bisa di singkirkan begitu saja jika mati mereka akan mengeluarkan spora beracun yang mematikan.

Itulah kenapa mereka ada di tiang listrik, jalanan, dinding bangunan, menyingkirkan mereka sama saja dengan meresikokan keselamatan orang orang yang hidup di area itu. Saat mereka mekar mereka akan mati namun juga mengeluarkan spora yang berbahaya dan sporanya biasanya akan mati ketika terkena matahari untuk sebuah alasan ?... namun mereka kebal terhadap cahaya uv yang manusia buat... mungkin perbedaan spektrum atau sesuatu... entahlah sesuatu yang aku baca di internet.

Sekarang masih pagi namun semua orang sudah terburu buru mereka berjalan cepat, tidak heran malam ini akan terjadi malam merah... malam di mana semua bulan merah mekar dan mengeluarkan sporanya ke udara,di mulai pada jam 7 malam dan berakhir pada matahari terbit.

Sebuah speaker yang mengema, keras dan dapat terdengar semua orang di kota berbunyi "10 jam sebelum malam merah". semacam peringatan... jujur saja semua orang sudah tahu malam merah akan terjadi mengapa repot repot mengumumkanya di speaker besar ? Sekarang ada tv dan gadget mengapa tidak mengumumkanya di sana ?

Bagaimanapun aku keluar sekarang untuk membeli makanan, dan beberapa perlengkapan lain, aku masuk ke sebuah mall sambil mengendong keranjang belanjaan, ambil itu ini aku pun melihat harga yang tercantum pada beras... harganya sekarang adalah 10 ribu rupiah per kilo, tidak heran harganya segini pada tahun 1950 saat bulan merah pertama mengeluarkan sporanya malam itu juga 40% populasi dunia mati dalam waktu satu malam... karena ketidak siapan dan ketidak tahuan mereka.

Karena populasi yang jatuh terjadi penurunan permintaan terhadap barang dan jasa, yang akan menyebabkan penurunan harga dan inflasi di dunia, ya itu baik... sangat baik... tetap saja malam itu adalah malam paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Aku lalu pergi ke bagian 'bertahan hidup' di sana terdapat banyak barang yang dapat mendukung keselamatan melalui malam merah.

Aku ke sini hanya untuk satu barang filter untuk topeng gas ku, hanya untuk jaga jaga aku selalu membeli satu setelah malam merah, aku melihat lihat mana yang cocok dengan topeng gas ku, sampai aku mendengar seseorang menyapa ku dari belakang.

Aku langsung berbalik itu adalah Sarah teman sekaligus tentangga ku "Arya kamu beli filter gas juga ?" Aku mengangguk "ya biasa... beli ginian setahun sekali doang" Sarah kemudian mengambil salah satu filternya dan memasukanya ke keranjang "ayo... pulangnya bareng" aku mengangguk tanda setuju, saat antri di kasir televisi mengatakan berita yang menangkap perhatian semua orang.

"Baru di temukan oleh penelitian dari  International Union for Conservation of Nature (IUCN), bahwa bulan merah telah berevolusi dan di kutip dari World Meteorological Organization (WMO), malam ini akan terjadi angin kencang di area asia pasifik dan asia timur pemerintah telah menganjurkan untuk menggunakan dan menyediakan topeng gas untuk keselamatan hadirin yang ada" mendengar itu Sara bergumam "tahun ini gilaran kita yang kena angin kencangnya ya..." wajahnya terlihat khawatir, tidak heran semua orang yang mendengar itu juga wajah mereka juga jauh dari kata tenang.

"Alah ! Ini semua gak akan kejadian kalau blok timur gak bikin nih tumbuhan !" Ucap salah satu pria di antrian, kelihatanya dia kesal namun di saat yang sama tidak ada yang tahu betul asal muasal dari mana tumbuhan bulan merah berasal, ada yang bilang dari blok batar... ada yang bilang dari blok timur... yang pasti tumbuhan ini tiba tiba muncul jadi tidak mungin ini adalah perbuatan alam... namun di saat yang sama tidak ada yang bisa di salahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun