Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Gunung Semeru

10 Oktober 2023   10:22 Diperbarui: 10 Oktober 2023   10:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia masuk lebih dalam sampai ia menemukan sesuatu sebuah makluk aneh, makluk itu memiliki 30 tangan di sekujur tubuhnya bentuknya layaknya sebuah bola, itu juga memiliki ukuran yang cukup besar dengan mata di setiap pergelangan tangan makluk itu.

Makluk itu melihat Arga dari ekpresi matanya makluk itu terkejut dan mulai mengejar Arga, Arga yang tidak percaya dirj lagi karena Flintlock miliknya telah di gunakan lari terbirit birit berusaha lari dari makluk itu.

Makluk itu mengekuarkan suara yang berulang ulang seperti suara statis yang tidak bisa di pahami 30 tanganya di gunakan untuk berjalan dengan cepat di lorong gua, cepat atau lambat makluk itu akan menangkap Arga, namun Arga tidak hilang akal dia melempar pedangnya ke arah makluk itu ubntuk memperlambatnya.

Makluk itu tertacap namun dengan mudah ia menarik pedang tersebut dan lukanya menyatu kembali, dia masih mengekuarkan suara statis yang terulang ulang.

Ia sampai ke jalan buntu namun ada sebuah lubang, dari pada tertangkap dia lebih baik lompat ke dalam lubang tersebut, dia pun lompat tanpa banyak pikir dan dia tidak menyadari lubang itu lebih dalam dari yang ia pikirkan dan semua menjadi gelap.

Ia pun sadarkan diri di sebuah temoat yang familiar... mimpinya malam itu ! Dia berada di temoat yang langit dan daratanya sama, garis cakrawala, perasaan dirinya yang awalnya stress, bingung dan ketakutan hilang seketika, di sini dia merasa aman merasa bebas, dia melihat pohon indah yang jauh itu.

Namun sosok pria muncul dia menggunakan jubah putih kotor ke emasan, sebuah tongkat emas pula mendekat ke arahnya, Alan sempat mundur terapi otaknya tidak mengatakan dirinya dalam bahaya jadi dia tetap saja tenang.

Makluk itu mulai berbisik "hanya mimpi.... tidurlah.... hanya mimpi" suaranya begitu serak dan cara penyebutanya aneh seakan dia tidak biasa dengan bahasa tersebut.

Namun ucapanya di ulang ulang seakan menghinoptisnya dan Arga pun tertidur dan ketika ia terbangun ia sudah berada di tendanya di geber beger oleh Naya "woi ! Bangun woi !" Arga pun terbangun melihat sekitarnya dengan bingung Bima yang melihat ini merasa tidak enak membangubkanya seperti itu mengagetkan temanya sendiri di saat ia masih tidur lelap "maaf Arga... tapi kita dapet tanda tanda erupsi kita harus evakuasi" Arga masih memproses apa yang terjadi apakah semua itu hanya mimpi ? Tapi itu sangat nyata... sangat mengerikan.

"Apa yang terjadi?" tanya Arga. "Kita harus turun dari gunung sekarang," kata Naya. "Gunung Semeru akan meletus, maaf kita tidak ounya pilihan" Arga yang merasa trauma langsung saja berdiri "ayo kita beres beres* mereka pun beres beres dengan cepat, Arga melihat ke arah gunung sumeru yang mulai berasap.

Mereka pun mulai turun Arga masih merasa trauma dan wajahnya sangatlah pucat Naya yang melihat ini pun bertanya "apa yang terjadi ?" Kamu pucet banget apa aku kekasaran membangunkan mu" Arga melihat ke arah Naya "ga.... aku aja yabg tidur kemalaman"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun