Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Suka Duka Menjadi Ekstras

14 Oktober 2024   18:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   19:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan saya (berkaus putih) menjadi ekstras di salah satu FTV/doc. MD Entertainment

Alhamdulillah masih berjodoh. Beberapa kali ikut syuting FTV yang kali ini ada dialognya. Kadang kebagian juga adu peran langsung dengan pemeran utama. Lebih senengnya, ternyata honor ekstras yang ada dialog itu lebih mahal dikit. Lumayan dibayar Rp150.000/judul/hari pada tahun 2016-an.

Walau begitu, peluang di Bandung nggak sebesar di Jakarta. Bagaimanapun juga industri hiburan masih berpusat di sana. Tapi ya saya sudah menerima pekerjaan ekstras ini hanya sebagai sampingan saja, bukan lagi batu loncatan untuk jadi aktor ternama.

Seiring bertambahnya usia, pemikiran yang semakin kompleks, bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan, mimpi untuk jadi aktor besar sudah saya kubur dalam-dalam. 

Pelajaran yang bisa diambil

Banyak orang bilang, pengalaman adalah guru terbaik. Ya, pengalaman saya syuting sebagai ekstras dan figuran menjadi bagian lembaran kisah hidup. 

Zaman sekarang, untuk menjadi aktor mungkin lebih mudah. Asal follower banyak, bisa saja ditawari main film. Tapi tetap berhati-hati karena kasus casting palsu masih berkeliaran. Banyak modusnya yang entah itu berujung pada penipuan atau lebih jauhnya ke kasus yang mirip P Diddy.

Buat kamu generasi muda yang memang pengin menekuni dunia keaktoran, gabunglah dengan agency yang punya track record baik. Selalu selektif dan berhati-hati ketika casting.  Dan jangan pernah tergiur sedikitpun dengan tawaran popularitas sesaat, apalagi hingga menggadaikan prinsip.

Buat saya, meski menjadi seorang aktor profesional itu memang tidak seharusnya memilih-milih peran, tapi jika bertentangan dengan prinsip hidup yang diyakini, nggak ada salahnya untuk menolak. Tidak semua hal yang bertentangan dengan prinsip bisa dianggap normal dengan berlindung di balik kata profesionalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun