Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Trap, Ketika Konser jadi Jebakan Memburu Sang Serial Killer

13 Agustus 2024   13:08 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:19 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nggak bisa dipungkiri, akting Josh Hartnett jadi nyawa utama bagi Trap/doc. Warner Bross

Walau begitu, intensitas ketegangan film tidak menurun. Aksi kucing-kucingan antara Cooper dan FBI tetap menjadi suguhan yang seru dan menegangkan. Terlebih ketika film secara perlahan-lahan menguak motivasi aksi pembunuhan Cooper, terutama saat dialog dengan istrinya.

Kita bisa dengan mudah menyimpulkan bahwa Trap tidak sedang menghadapkan penonton pada pilihan untuk menilai apakah perilaku Cooper itu benar atau salah. Ia tidak menjebak kita untuk membela atau menghakimi, tapi mengamati lebih jauh bahwa sejatinya manusia memang memiliki sisi malaikat dan sisi monsternya masing-masing.

Toh, Cooper pun tidak sembarangan dalam memilih korban. Ia hanya memilih korban yang merasa dirinya 'utuh', untuk menunjukkan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar utuh di dunia ini. Sama seperti dirinya yang juga tidak utuh.

Sekali lagi sebuah pesan yang subtil, bahwa yang dibutuhkan manusia terkadang bukanlah puja-puji, tapi cukup sekadar penerimaan diri.

Pada akhirnya Trap bukanlah soal seorang serial killer dengan aksi sadisnya, tapi tentang seorang ayah yang ingin berhasil membangun keluarganya sekalipun ia terjebak dalam dualisme peran yang ia perangkap sendiri. A very fun movie!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun