Sepintas nggak ada yang istimewa dari perseteruan ini karena terlihat seperti persaingan bisnis semata. Namun, siapa sangka persaingan bisnis ini menjadi istimewa karena ternyata Mar dan Nita adalah sama-sama istri dari Da Zul (Lukman Sardi).
Da Zul sendiri adalah lelaki yang paling pandai mengolah masakan padang. Resepnya pun diturunkan kepada kedua istrinya. Sepeninggal Da Zul, keduanya bertahan hidup dengan mempertahankan rumah makan mereka. Keduanya sama-sama merasa berhak menggunakan merek Saiyo Sakato karena merasa istri sah dari Da Zul.
Terjadilah keributan antar istri pertama dan istri kedua. Pun semua karakter yang berada di kedua pihak. Sampai tukang parkirnya pun ikut bermusuhan.
Yang paling saya suka dari serial produksi Wahana Kreator ini adalah soal ekspresi dan penggambaran tentang kehidupan poligami dengan gaya dan perspektif baru.Â
Ketika banyak film mengeksplorasi poligami sebagai dampak dari patriarki dan digambarkan dalam satu rumah tangga, Saiyo Sakato lebih senang menyoroti bagaimana kehidupan dan interaksi para istri yang dipoligami sepeninggal suaminya.
Tidak dengan bercucuran air mata dan kesedihan, Saiyo Sakato menggambarkan setiap kepingan hidup Mar dan Nita secara jenaka dengan simbolisme makanan. Sangat wajar jika saya berkata, baru kali ini saya melihat soal poligami dalam sinema serenyah rendang yang dimasak oleh Mar.
Apalagi di titik akhir, Saiya Sakato menghadirkan sebuah kejutan yang bikin saya melongo. Nggak hanya saya, Mar dan Nita pun ikut terkejut. Ya karakter terkejut, penonton pun terkejut.
Dalam seni (khususnya film), kedua series ini bisa dibilang sebagai genre slice of life. Sebuah genre yang menggambarkan potongan kehidupan yang dialami manusia sehari-hari. Sehingga memungkinkan penonton akan lebih relatable dengan konflik yang disajikan karena bisa saja penonton pun (sedang) mengalami hal yang serupa.
Kamu sudah pernah menonton kedua series ini? Share pengalamanmu di komentar ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H