Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kuliner dalam Film: Bukan Sekadar Makanan, tapi Potret Kehidupan

27 Maret 2024   14:35 Diperbarui: 5 April 2024   14:48 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penuh hari dan pelajaran hidup/doc. Lifelike Pictures

Penuh hari dan pelajaran hidup/doc. Lifelike Pictures
Penuh hari dan pelajaran hidup/doc. Lifelike Pictures
Series arahan Adriyanto Dewo ini berjumlah 6 episode. Masing-masing episodenya bercerita tentang masalah kehidupan yang dialami oleh pelanggan. Mereka menjadikan angkringan sebagai tempat curhat mereka. Dan Pak Dedi bertindak sebagai 'teman diskusi' atas permasalahan yang mereka alami.

Yang menarik adalah karakter Pak Dedi yang tampil bijaksana ternyata bukan karena ia sukses dalam kehidupan. Justru berbagai hal pahit yang terjadi dalam kehidupannya, membuat ia bisa lebih kuat dan bisa memberikan wejangan kepada pelanggannya.

Dari berbagai cerita pelanggan yang ada, saya paling suka episode yang menghadirkan karakter Budi seorang transpuan (waria) bersama putri kecilnya.

Diperankan ciamik oleh Morgan Oey, Budi memulai ceritanya soal perundungan yang terjadi pada putrinya hanya karena ayahnya tidak seperti ayah yang sesuai dengan bangunan konstruksi masyarakat.

Lantas Budi hendak menitipkan putrinya di rumah orangtuanya. Namun putrinya menolak. Sang putri tetap ingin tinggal bersama ayahnya. Putri kecilnya masih begitu polos memahami bangunan kontruksi yang mengharuskan seorang laki-laki itu tampil kuat, tegar, dan tidak gemulai. 

Cerita Budi dan pelanggan lainnya selesai di episode mereka masing-masing. Tapi sesungguhnya benang merah dari Angkringan The Series adalah kisah hidup Pak Dedi yang tidak semanis teh manis buatannya. Setiap episodenya kita akan disuguhkan kepingan-kepingan sebagai bagian dari perjalanan hidup Pak Dedi.

Hingga selesai, kita akan menemukan pelajaran berharga dari kehidupan seorang laki-laki yang ditinggal istri dan anak perempuan tercinta.

Saiyo Sakato, poligami serenyah rendang

Dari angkringan di Jawa Tengah kita beralih ke rumah makan padang di Sumatera Barat. Sudah menjadi rahasia umum, bahwasanya daerah ini punya kuliner nusantara yang mendunia seperti rendang. Kuliner ini menjadi menu utama di rumah makan padang. Tapi tentunya bukan hanya rendang yang jadi makanan khas Sumatera Barat ini.

Dalam dunia sinema, kita mengenal gulai kakap ikan yang populer berkat film Tabula Rasa. Walaupun filmnya sepi penonton, tapi ketika berbicara film tentang kuliner, Tabula Rasa yang juga digarap oleh sutradara Angkringan the Series ini masihlah jadi top of mind penonton.

Sementara di Saiyo Sakato, tidak secara khusus membahas satu kuliner secara spesifik, tapi keseluruhan menu yang ada di rumah makan padang yang juga bernama Saiyo Sakato.

Kamu dukung siapa?/doc. Wahana Kreator
Kamu dukung siapa?/doc. Wahana Kreator
Secara garis besar, series ini menceritakan perseteruan dua rumah makan padang yang lokasinya saling berhadapan. Rumah makan pertama milik Mar (Cut Mini), dan rumah makan padang kedua milik Nita (Nirina Zubir).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun