Series arahan Adriyanto Dewo ini berjumlah 6 episode. Masing-masing episodenya bercerita tentang masalah kehidupan yang dialami oleh pelanggan. Mereka menjadikan angkringan sebagai tempat curhat mereka. Dan Pak Dedi bertindak sebagai 'teman diskusi' atas permasalahan yang mereka alami.
Yang menarik adalah karakter Pak Dedi yang tampil bijaksana ternyata bukan karena ia sukses dalam kehidupan. Justru berbagai hal pahit yang terjadi dalam kehidupannya, membuat ia bisa lebih kuat dan bisa memberikan wejangan kepada pelanggannya.
Dari berbagai cerita pelanggan yang ada, saya paling suka episode yang menghadirkan karakter Budi seorang transpuan (waria) bersama putri kecilnya.
Diperankan ciamik oleh Morgan Oey, Budi memulai ceritanya soal perundungan yang terjadi pada putrinya hanya karena ayahnya tidak seperti ayah yang sesuai dengan bangunan konstruksi masyarakat.
Lantas Budi hendak menitipkan putrinya di rumah orangtuanya. Namun putrinya menolak. Sang putri tetap ingin tinggal bersama ayahnya. Putri kecilnya masih begitu polos memahami bangunan kontruksi yang mengharuskan seorang laki-laki itu tampil kuat, tegar, dan tidak gemulai.Â
Cerita Budi dan pelanggan lainnya selesai di episode mereka masing-masing. Tapi sesungguhnya benang merah dari Angkringan The Series adalah kisah hidup Pak Dedi yang tidak semanis teh manis buatannya. Setiap episodenya kita akan disuguhkan kepingan-kepingan sebagai bagian dari perjalanan hidup Pak Dedi.
Hingga selesai, kita akan menemukan pelajaran berharga dari kehidupan seorang laki-laki yang ditinggal istri dan anak perempuan tercinta.
Saiyo Sakato, poligami serenyah rendang
Dari angkringan di Jawa Tengah kita beralih ke rumah makan padang di Sumatera Barat. Sudah menjadi rahasia umum, bahwasanya daerah ini punya kuliner nusantara yang mendunia seperti rendang. Kuliner ini menjadi menu utama di rumah makan padang. Tapi tentunya bukan hanya rendang yang jadi makanan khas Sumatera Barat ini.
Dalam dunia sinema, kita mengenal gulai kakap ikan yang populer berkat film Tabula Rasa. Walaupun filmnya sepi penonton, tapi ketika berbicara film tentang kuliner, Tabula Rasa yang juga digarap oleh sutradara Angkringan the Series ini masihlah jadi top of mind penonton.
Sementara di Saiyo Sakato, tidak secara khusus membahas satu kuliner secara spesifik, tapi keseluruhan menu yang ada di rumah makan padang yang juga bernama Saiyo Sakato.
Secara garis besar, series ini menceritakan perseteruan dua rumah makan padang yang lokasinya saling berhadapan. Rumah makan pertama milik Mar (Cut Mini), dan rumah makan padang kedua milik Nita (Nirina Zubir).