Kalau begitu jika satu partai berhasil meloloskan masing-masing 1 caleg, Melly yang mendapat nomor urut 1 akan lolos. Bandung merupakan tempat asal Melly. Berkaca dari pengalaman Krisdayanti dan Desy Ratnasari yang ditempatkan di daerah asalnya masing-masing, terbukti bisa menghasilkan suara.Â
Bagaimana pun juga, dan nggak bisa dipungkiri, banyak masyarakat yang memilih calegnya karena kedekatan kultural dan wilayah. Saya contohnya. Xixix. Saya sendiri memilih Desy pada pileg 2019 yang berjuang di dapil Sukabumi. Tapi kayaknya tahun ini enggak dulu ya teh.
Sisanya petahana Nico Siahaan (PDIP) dan Farhan (Nasdem), besar kemungkinan akan lolos lagi. Dari Golkar sangat mungkin Atalia bakal menyingkirkan Nurul Arifin.Â
Melihat fakta bahwa Nurul pernah kalah di pilwakot Bandung, dan Atalia menjelma menjadi bidadari baru bagi Jabar I. Bahkan selentingan Atalia bakal maju sebagai wali kota Bandung sudah beredar luas.
Antisipasi terbesar adalah Giring. Sebetulnya saya tidak menjagokan PSI sebagai partai yang memenuhi syarat lolos ke Senayan. Tapi melihat fakta bahwa partai ini didukung besar-besaran oleh presiden kita saat ini, bahkan sang presiden menjadi bintang iklannya, "PSI Menang Pasti Menang!".
Tentunya kalau hanya menaikkan angka dari 1,89% ke minimal 4%, dengan menggaet fans fanatik Jokowi, sangat mudah dilakukan oleh PSI.
Semua ini hanya analisis suka-suka saya saja. Semuanya tergantung masyarakat Kota Bandung dan Kota Cimahi yang akan menentukan di TPS nanti. Dan kemungkinan besar, pemilu kali ini saya akan memilih di dapil ini. Selamat memilih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H