Dalam daftar penyanyi yang nyaleg, sangat perlu diakui kiprah mereka nggak kaleng-kaleng di industri musik tanah air. Salah satunya adalah penyanyi kenamaan Marcell Siahaan atau yang lebih dikenal dengan Marcell. Ia mencoba bertarung di Jabar I lewat PDIP.
"aku untuk kamu, kamu untuk aku, namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda...."
Nah, kalau kamu genzi mendengar penggalan lirik di atas, lalu menganggap Ziva Magnolya yang mempopulerkan tembang tersebut, ketahuilah Marcell adalah penyanyi pertama yang melantunkan lagu Peri Cintaku tersebut.
Marcell mendapat dua penantang dari teman seprofesinya. Mereka adalah Melly Goeslaw (Gerindra) dan Giring eks Nidji (PSI).
Siapa yang nggak kenal pencipta lagu sekaligus penyanyi Melly Goeslaw? Ia sudah banyak menciptakan soundtrack untuk film Indonesia yang hits seperti Ada Apa Dengan Cinta?, Apa Artinya Cinta?, Ayat-Ayat Cinta, dan Hijrah Cinta.
Begitu juga dengan Giring. Bersama Nidji ia sukses menelurkan banyak album sekaligus soundtrack populer untuk Laskar Pelangi, 5 CM, dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.
Bahkan keduanya dijuluki netizen sebagai Queen of Soundtrack untuk Melly Goeslaw dan King of Soundtrack untuk Nidji. Wah, Marcell jangan jiper duluan ya.
3. Para presenter nggak mau kalah
Marcell mendapat nomor urut 5, karena nomor urut 1-nya diisi oleh presenter Nico Siahaan. Presenter beragam acara kuis ini, adalah petahana dua periode. Sangat wajar jika PDIP tetap mempercayakan nomor urut 1 pada presenter kondang ini.
Nico Siahaan dibayang-bayangi oleh presenter yang juga petahana. Dia adalah Muhammad Farhan yang nyaleg dari Nasdem. Bisa dibilang karier Nico dan Farhan sama-sama mentereng lah sebagai presenter program televisi Indonesia di masa 2000-an.
Walau petahana, mereka juga (terutama Farhan), harus mewaspadai kehadiran Joice Triatman, presenter acara berita yang nggak kalah terkenal, yang dicalonkan dari Nasdem. Ia pernah membawakan acara berita Seputar Indonesia dan Sergap yang tayang di RCTI.
4. Mereka yang terkenal lainnya
Petahana lainnya yang juga mantan pemain film Nurul Arifin, maju lagi dari Golkar. Sekalipun ia pernah gagal dalam pemilihan Wali Kota Bandung 2018, ia nggak trauma untuk bertarung di dapil ini.