Alhamdulillah, di hari-hari terakhir Ramadan saya bisa juga merasakan bukber bersama keluarga.
Sebelum ini, biasanya bukber saya ditemani oleh pecel ayam, pecel lele, nasi soto, dan atau nasi goreng. Ya, hanya merekalah menu yang biasanya tersedia di sekitaran anak kost dan tersebar di mana-mana.
Di Bandung khususnya dekat tempat tinggal saya, harga pecel ayam + nasi sudah mencapai 22 ribu rupiah. Pecel lele dan nasi soto di bawahnya, yakni 20 ribu rupiah. Sementara nasi goreng 17 ribu rupiah.
Ditambah saat bukber biasanya ada gorengan yang kini harganya 10 ribu rupiah per 8 pcs. Dan aneka kolak 6 hingga 9 ribu rupiah.
Dalam satu kali berbuka puasa, saya bisa menghabiskan lebih dari 40 ribu rupiah. Belum untuk makan sahur.
Sementara kalau masak sendiri di rumah, cukup dengan uang 50 ribu rupiah saja sudah bisa masak berbagai aneka masakan.
Dan ini menu berbuka puasa saya dan keluarga kemarin sore.
Ada sayur asam, balado teri dan kentang, sambal, tahu goreng, dan gorengan. Dan seluruh menu tersebut bisa cukup untuk lima orang dan masih ada yang tersisa untuk sahur.
Jika dirata-ratakan hanya menghabiskan 10 ribu rupiah saja per orang. Secara matematis, tentu sangat hemat bukan?
Dan kalau ditanya soal kenikmatan, tiada masakan yang lebih nikmat dari masakan ibu saya di dunia ini. Saya kira semua anak sepakat, bahwa masakan ibu adalah masakan terenak sedunia.