Sayangnya, baik Laskar Pelangi atau Madame-X belum berhasil membawa pulang piala Asian Film Awards.
Kemenangan kedua di AFA ke-6 tahun 2012
Penyelenggaraan AFA ke-6 tahun 2012 merupakan kemajuan pesat bagi Indonesia. Pasalnya ada dua film yang berhasil masuk ke dalam nominasi. Mereka adalah Lovely Man karya Teddy Soeriaatmadja dan The Mirror Never Lies karya Kamila Andini.
Masing-masing film menyumbangkan dua nominasi. The Mirror Never Lies menyumbang di nominasi Best Cinematography (Ipung Rachmat Syaiful) dan Best New Comer (Gitta Novalista).
Sementara Lovely Man berhasil membawa Teddy Soeriaatmadja menjadi sutradara Indonesia pertama yang berhasil masuk nominasi Best Director. Satunya lagi nominasi Best Actor untuk Donny Damara yang juga merupakan aktor Indonesia pertama yang masuk nominasi ini.
Kabar baiknya, Donny Damara yang berperan sebagai waria berhasil menyabet penghargaan ini. Bahkan mengalahkan aktor legendaris HongKong, Andy Lau, yang nggak kalah memukaunya lewat film A Simple Life.
Menang lagi untuk ketiga kalinya
Empat nominasi dari dua film yang berbeda yang berhasil Indonesia torehkan di ajang AFA yang ke-6 tahun 2012, memang sulit diulang di tahun-tahun berikutnya.
Setelah kemenangan Donny Damara, Indonesia hanya berhasil masuk nominasi Best Music pada AFA ke-8 tahun 2014 lewat Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta.
Keadaan yang hanya meraih satu nominasi diulang Indonesia pada AFA ke-14 tahun 2019 yang hanya masuk nominasi Best Production Design lewat Gundala.
Tapi pada AFA ke-9 tahun 2015, Indonesia berhasil memenangkan penghargaan ketiganya. Gareth Evans membawa pulang piala Best Editor lewat The Raid 2. Selain itu, The Raid 2 juga mencatatkan diri sebagai nominasi Best Cinematography.
Rekor Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak
Sepanjang penyelenggaraan AFA, satu film Indonesia hanya mampu meraih 2 nominasi saja. Kebiasaan tersebut dipecahkan oleh Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak yang langsung meraih empat nominasi pada AFA ke-12 tahun 2018.
Empat nominasi tersebut adalah Best Actress (Marsha Timothy), Best Cinematography (Yunus Pasolang), Best Production Design (Frans Paat), dan Best Sound (Khikmawan Santosa).