Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Membanggakan, Begini Kiprah Indonesia di Asian Film Awards

9 Januari 2023   09:24 Diperbarui: 15 Januari 2023   17:19 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donny Damara memegang piala Best Actor Asian Film Awards/indonesiaproud.wordpress.com

Sayangnya, baik Laskar Pelangi atau Madame-X belum berhasil membawa pulang piala Asian Film Awards.

Kemenangan kedua di AFA ke-6 tahun 2012

Donny Damara memegang piala Best Actor Asian Film Awards/indonesiaproud.wordpress.com
Donny Damara memegang piala Best Actor Asian Film Awards/indonesiaproud.wordpress.com
Penyelenggaraan AFA ke-6 tahun 2012 merupakan kemajuan pesat bagi Indonesia. Pasalnya ada dua film yang berhasil masuk ke dalam nominasi. Mereka adalah Lovely Man karya Teddy Soeriaatmadja dan The Mirror Never Lies karya Kamila Andini.

Masing-masing film menyumbangkan dua nominasi. The Mirror Never Lies menyumbang di nominasi Best Cinematography (Ipung Rachmat Syaiful) dan Best New Comer (Gitta Novalista).

Sementara Lovely Man berhasil membawa Teddy Soeriaatmadja menjadi sutradara Indonesia pertama yang berhasil masuk nominasi Best Director. Satunya lagi nominasi Best Actor untuk Donny Damara yang juga merupakan aktor Indonesia pertama yang masuk nominasi ini.

Kabar baiknya, Donny Damara yang berperan sebagai waria berhasil menyabet penghargaan ini. Bahkan mengalahkan aktor legendaris HongKong, Andy Lau, yang nggak kalah memukaunya lewat film A Simple Life.

Menang lagi untuk ketiga kalinya

Empat nominasi dari dua film yang berbeda yang berhasil Indonesia torehkan di ajang AFA yang ke-6 tahun 2012, memang sulit diulang di tahun-tahun berikutnya.

Setelah kemenangan Donny Damara, Indonesia hanya berhasil masuk nominasi Best Music pada AFA ke-8 tahun 2014 lewat Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta.

Keadaan yang hanya meraih satu nominasi diulang Indonesia pada AFA ke-14 tahun 2019 yang hanya masuk nominasi Best Production Design lewat Gundala.

Tapi pada AFA ke-9 tahun 2015, Indonesia berhasil memenangkan penghargaan ketiganya. Gareth Evans membawa pulang piala Best Editor lewat The Raid 2. Selain itu, The Raid 2 juga mencatatkan diri sebagai nominasi Best Cinematography.

Rekor Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak

Sepanjang penyelenggaraan AFA, satu film Indonesia hanya mampu meraih 2 nominasi saja. Kebiasaan tersebut dipecahkan oleh Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak yang langsung meraih empat nominasi pada AFA ke-12 tahun 2018.

Empat nominasi tersebut adalah Best Actress (Marsha Timothy), Best Cinematography (Yunus Pasolang), Best Production Design (Frans Paat), dan Best Sound (Khikmawan Santosa).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun