Apakah kamu setuju?
Sementara di persoalan kedua, warganet masih berharap Noktah Merah Perkawinan masuk nominasi Film Cerita Panjang Terbaik. Saat ini film yang dibuat ulang dari sinetron legendaris berjudul sama tersebut hanya mendapat empat nominasi, tiga untuk keaktoran dan satu untuk skenario.
Melihat nominasi FFI tahun ini kembali beraturan yakni setiap nominasi hanya diisi 5 nomine, komposisi Film Cerita Panjang Terbaik yang ada menurut hemat saya adalah yang terbaik. Mungkin Noktah Merah Perkawinan ada di posisi 6. Hehe.
Ya, sebagai yang juga turut serta dalam penjurian sebuah festival film, saya melihat pro kontra warganet adalah sesuatu yang lumrah dan wajar-wajar saja. Nggak ada keputusan yang bisa memuaskan semua pihak.
Justru ada satu isu besar yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari warganet dibanding deretan nominasi FFI itu sendiri. Apakah itu?
Terduga pelaku pelecehan seksual masih dipercaya menjadi juri FFI?
Sebelum mengumumkan senarai nominasi FFI 2022, terlebih dahulu panitia mengumumkan nama-nama yang menjadi juri yang mereka sebut dengan Akademi Citra.
Sekadar informasi, Akademi Citra ini diisi oleh para peraih piala citra di FFI sebelum-sebelumnya dan masih aktif di industri perfilman serta bersedia menjadi juri FFI.
Ada sekitar 89 nama yang dipublikasikan oleh panitia. Dari deretan nama-nama tersebut, ada satu sineas yang terjerat kasus pelecehan seksual dan namanya masih terpajang dalam daftar Akademi Citra.
Kilas balik dahulu.
Pada awal tahun jelang perilisan Penyalin Cahaya di platform OTT, rumah produksinya mengumumkan kalau salah satu krunya terlibat kasus pelecehan seksual di masa lalu. Tidak jelas memang kapan dan di mana insiden tersebut terjadi. Tapi yang jelas namanya sudah dihapus dari credit title film tersebut.
Sebelumnya, Penyalin Cahaya sudah memborong piala FFI 2021 termasuk kategori yang dikerjakan oleh si terduga pelaku. Sebagian warganet bereaksi keras agar piala citra yang diraih Penyalin Cahaya dicabut. Setidaknya untuk piala yang diraih oleh si terduga pelaku.