Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Midnight Sale, Pesaing Terberat Lailatul Qadar?

22 April 2022   15:50 Diperbarui: 22 April 2022   15:59 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan berbagai keutamaan dan kemuliaan yang sudah saya sebutkan, menjadi wajar jika Allah merahasiakan waktu dari Lailatul Qadar. Hal ini tentu agar kita bersungguh-sungguh dalam menggapainya.

Meski begitu, banyak pendapat yang mengatakan kalau malam Lailatul Qadar berada di 10 hari terakhir Ramadan terutama pada malam-malam ganjil.

"Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir Bulan Ramadan" (HR.Bukhari).  

Itu artinya Lailatul Qadar bisa terjadi antara malam ke 21, 23 ,25 ,27, dan 29 Ramadan.

Selain persoalan tanggal, Lailatur Qadar juga ditandai dengan gejala alam. Berdasarkan penjelasan khutbah Jumat tadi siang, Lailatul Qadar ditandai dengan udara yang tenang dan sejuk. Matahari tetap memancarkan sinarnya namun terasa teduh. Sementara pada malam harinya, angin bertiup namun tidak terlalu dingin.

Lebih lanjut, khotib menjelaskan bahwa ciri-ciri tersebut hanya bisa dirasakan oleh orang yang memang memiliki kepekaan. Maksud kalimat ini adalah, agar kita dalam menggapai kemuliaan Lailatul Qadar tidak hanya terfokus pada ciri-ciri alam di satu malam saja. Tapi sebaiknya tetap konsisten di setiap malam di 10 hari terakhir Ramadan.

Fenomena di masyarakat

Jika kita melihat ke sekeliling kita, apakah masyarakat sudah betul-betul memanfaatkan Lailatul Qadar dengan sungguh-sungguh?

Pada praktiknya, ada banyak masjid yang punya program khusus itikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadan. Artinya memang banyak juga masyarakat yang memahami akan kemuliaan Lailatul Qadar.

Tapi di sisi yang lain, 10 hari terakhir bulan Ramadan, juga disibukkan dengan aktivitas-aktivitas lain, mudik misalnya. Banyak yang memilih mudik di 10 hari terakhir Ramadan karena memang mereka hanya bisa melakukan mudik di waktu tersebut. 

Atau diisi dengan aktivitas membuat kue dan membeli parcel untuk kerabat. Atau tradisi lainnya yakni berburu baju lebaran. Aktivitas siang di 10 hari terakhir Ramadan justru lebih banyak dipenuhi oleh aktivitas di mall atau pasar. Nggak ada yang salah memang, karena bisa jadi mereka bisa membeli baju itu memang setahun sekali di lebaran.

Tapi yang paling menggoda dan menjadi pesaing berat Lailatul Qadar adalah Midnight Sale. Ini mah saya nggak akan berbicara tentang orang lain, tapi tentang diri saya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun