Lalu contoh yang terakhir mungkin yang paling banyak dibahas dari dulu yaitu bagaimana konflik antara negara Palestina dengan Israel, konflik yang terjadi antara dua negara ini sudah berlangsung dari tahun 1947 dan masih berkecamuk sampai sekarang, bahkan sudah ribuan korban jiwa yang meninggal akibat konflik tersebut.Â
Konflik tersebut terjadi karena Israel ingin merebut wilayah dari Palestina itu sendiri, bahkan sudah banyak pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel dalam pengambil alihan wilayah Palestina itu, dan yang paling disayangkan adalah bahwa Tindakan yang dilakukan oleh Israel tersebut didukung oleh pihak sekutunya salah satunya negara terbesar didunia yaitu Amerika Serikat dan pihak barat lainnya.Â
Tidak seperti Rusia yang diembargo oleh dunia ketika melakukan Tindakan militer kepada Ukraina, Israel sama sekali tidak dikecam, Israel hanya dikecam oleh negara-negara islam yang tergabung dalam OKI, bahkan sekarang sudah banyak negara islam yang bergabung dalam OKI yang sudah memulai kerja sama dengan Israel.
Dari contoh diatas mungkin dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa menurut saya mengapa negara tidak pernah dicap Tindakannya sebagai Tindakan terorisme ialah, yang pertama karena negara merupakan otoritas tertinggi dalam sistem internasional kita sekarang, Negara bebas untuk melabeli Gerakan-gerakan yang terjadi dibawah ototritas mereka sendiri seperti Gerakan suatu kelompok dan semacamnya, contohnya seperti Taliban, dulunya Taliban dicap sebagai kelompok teroris tapi setelah mereka berhasil mengkudeta Afganistan kelompok mereka sudah tidak dicap sebagai kelompok teroris lagi.Â
Lalu yang kedua ialah doktrin atas apa yang dilakukan oleh negara-negara itu sendiri seperti Amerika setelah kejadian 9/11 yang mempropagandakan islam sebagai agama teroris dan itu menjadi stigma didunia walaupun sebenarnya yang melakukan penyerangan tersebut merupakan orang-orang islam yang fundamentalis.Â
Dan itu merupakan opini saya tentang mengapa istilah teroris hanya melekat pada suatu kelompok khususnya kelompok suatu agama tertentu. Jika teman-teman semua mempunyai opini yang lain silahkan diskusikan di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H