Mohon tunggu...
Rais syukur Timung
Rais syukur Timung Mohon Tunggu... Lainnya - Pena Nalar Pinggiran

* Omo Sanza Lettere * Muslim Intelektual Profesional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menolak Lupa, 16 Tahun Misteri Kematian Munir

8 September 2020   00:02 Diperbarui: 9 September 2020   13:39 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang benar, Kematian Cak Munir adalah Lonceng kematian Kemanusiaan.

Pada Lirih, lirik Efek Rumah Kaca (ERK), "Di udara". begitu menggema di pojok Kamar. Mengenang 16 Tahun silam, kepergiaan Secara Tragis, anak manusia di bumi manusia.

"Munir Said Thalib", seumpama Martin Luther Kin dan J. F. Kennedy di Amerika sana. atau serupa Benigno Aquino di Fhilipina. juga Stephen Biko di Afrika selatan, Nun jauh sana. Pulangnya, penuh misterius, tanpa peduli bahwa mereka adalah Manusia.

16 Tahun, Negara menjadi Komunitas yang tidak berdaya dalam mengungkap siapa otak pembunuhan Munir di udara, dalam penerbangan menuju Belanda?, dan Apa latar belakang kematiannya?

Beberap hal yang ku tau, tentang Cak Munir adalah, Ia seorang pemberani, yang sangat garang menantang kesewenang-wenang kekuasaan, yang memasung Harkat dan martabat manusia. Ia, Melawan eksploitasi manusia dan kemanusiaan. Ia, Membela kaum Mustad'fin dan Kaum Papah. Ia, Berdiri bersama kebenaran.

Agama bagi Cak Munir adalah produk langit; Suatu Sistem Nilai, yang di jadikan sebagai kerangka dasar untuk bersikap dan berpikir dalam menantang penguasa Eksploitatif dam Dzolim.

Cak Munir Protype manusia yang hampir, tidak kita temukan lagi di bumi manusia ini.

Menolak lupa, Adalah rangkaian peristiwa yang sejatinya menubuh dan mengilhami laku kita, bahwa menjadi berani. sepertinya, tidak harus berotot baja. melainkan, bermental baja. Sebab, problem kita saat ini ialah ketakutan, kita sendiri. 

Kita takut bersikap pada kekuasaan yang menindas. Kita takut, pikiran kita di tentang orang, takut kesempatan kita hilang. Lalu, dari ketakutan-ketalutan tersebut, menyisakan darah.

Menolak lupa bukan jargon, pengantar tidur atas kematian yang tidak dapat disangka-sangka, sebagai sebuah kisah dari lakon politik abad ke 20 di dunia.

Jika bukan di bumi manusia keadilan itu di kemukakan dengan ketelanjangannya. kelak, sejarah akan menjadi hakim yang adil Untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun