Mohon tunggu...
Raissa Nur Fauzia
Raissa Nur Fauzia Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimanakah Cara Menilai Likuiditas Keuangan Suatu Perusahaan dengan menggunakan rasio likuditas?

10 November 2015   03:56 Diperbarui: 4 April 2017   17:57 13631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-likuiditas.html

 

Dalam setiap perusahaan laporan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena laporan keuangan akan menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha serta perubahan dalam posisi keuangan dari perusahaan tersebut.  Laporan keuangan merupakan sarana yang paling penting untuk menampilkan kondisi ekonomi perusahaan. Untuk memahami laporan keuangan diperlukan adanya analisis laporan keuangan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

***

Analisis rasio keuangan adalah teknik analisis yang berfungsi untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu pada setiap elemen keuangan. Hasil dari perhitungan rasio yang didapat, dapat dibandingkan dengan hasil tahun lalu, agar dapat mengatahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Rasio-rasio itu sendiri juga terbagi menjadi beberapa bagian yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Dalam bahasan ini, topic yang akan dibahas adalah rasio likuiditas.

Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari rasio likuiditas:

Beberapa pengertian mengenai rasio likuiditas adalah sebagai berikut :

  1. Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. (Kasmir,2012:129)
  2. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. (Harahap, 2011:301)
  3. Sedangkan menurut Irham Fahmi (2011:121), mengatakan bahwa rasio likuiditas adalah

“Kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.”

Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa rasio likuiditas akan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya. Jika perusahaan mampu membayar kewajibannya, maka perusahaan tersebut dapat dinyatakan sebagai perusahaan yang likuid.

 

Jenis Rasio Likuiditas

  1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Menurut Harahap (2011:301), current ratio merupakan rasio yang menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.

Rumus untuk mencari current ratio adalah :

Dari rumus di atas, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan seberapa besar aktiva lancar perusahaan yang digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Semakin tinggi nilai rasio maka semakin lancar perusahaan tersebut.
  1. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Menurut Kasmir (2012:136), quick ratio merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi, kewajiban atau membayar utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).

Rumus untuk mencari quick ratio :

Rumus di atas juga memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya tanpa mengikutsertakan inventory. Jadi secara otomatis hasil quick ratio akan lebih kecil dibandingkan current ratio. Inventory tidak diikutsertakan karena tidak mudah digunakan untuk memenuhi kewajiban yang akan segera jatuh tempo. Untuk menukarkan inventory menjadi uang kas jauh lebih lama dari pada aset lancar lainnya, sehingga penggunaan inventory dalam memenuhi kewajiban lancar yang akan segera jatuh tempo dapat dikatakan kurang efektif. Suatu perusahan dengan current asset yang baik dapat berada dalam likuiditas yang buruk jika sebagian besar dari current asset merupakan persediaan, baik persediaan barang jadi maupun persediaan bahan baku.
  1. Cash Ratio (Rasio Kas)

Cash ratio adalah perbandingan antara jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan dan jumlah kewajiban yang segera dapat ditagih, rasio ini digunakan untuk menilai tingkat likuiditas perusahaan

Rumus cash ratio :

Rumus di atas menjelaskan bahwa aktiva lancar yang digunkan untuk memenuhi kewajiban lancar adalah kas atau setara kas, seperti tabungan di bank, aktiva lancar yang lain seperti piutang dan inventory tidak diikutsertakan. Kas dan setara kas adalah asset lancar yang paling lancar, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu ketika ingin memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Dengan menggunakan rasio ini, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya akan benar-benar terlihat. Semakin besar nilai rasio kas maka semakin mudah perusahaan dalam memenuhi utang-utangnya.

***

Dari ketiga jenis rasio likuiditas di atas, dapat disimpulkan ketiga rasio ini akan membantu menilai kelancaran perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Hanya saja tingkat kelancarannya berbeda-beda, diurutkan dari rasio yang menghasilkan tingkat kelancaran yang lebih akurat adalah rasio kas, rasio cepat dan yang terakhir adalah rasio lancar.

Jika anda benar-benar ingin menilai likuiditas dari suatu perusahaan, maka akan lebih baik jika menggunakan rasio kas, agar benar-benar terlihat asset lancar yang dapat dicairkan untuk memenuhi kewajiban lancarnya.

 

Sumber :

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas | ardra.biz (9 Nove,ber 2015)

https://datakata.wordpress.com/2014/11/28/rasio-keuangan/ (9 November 2015)

Judul TA : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Perusahaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun