Mohon tunggu...
Rendra Siswoyo
Rendra Siswoyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bercita-cita menjadi seorang kepala sekolah terinovatif, inspiratif, terkreatif.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Joy Flight Pemikiran Hari 1 (Atheism)

20 Juni 2012   03:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aturan itu lebih tampak ketika anda berpikir bahwa sekalipun materi satu membantu materi yang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Maka kebutuhan materi itu tidak bisa terpenuhi secara mutlak. Dan itu terbukti dengan matinya manusia, gugurnya tumbuhan, matinya sel dan musnahnya materi. Ini menunjukkan adanya pengatur yang membatasi agar setiap materi itu ada batasan hingga sekalipun semuanya saling melengkapi tapi karena adanya batasan tertentu maka tetap tidak bisa mutlak menjadi lengkap dan berahir pada kata tamat.

Kembali keawal bahwa segala yang terbatas tentu bersandar kepada yang lain. Dan tidak mungkin yang terbatas adalah sesuatu yang Maha Awal (Azali). Bagaimana yang terbatas itu menjadi yang Maha awal bila pada tahap sudah sempurna saja (misal manusia dewasa, atau alam yang sudah terbentuk) masih mengalami keterbatasan, apalagi pada saat mereka tahap awal, atau mereka belum ada, pasti tidak terbatas lagi melainkan tidak ada. Dan dari ketiadaan itu menjadi ada tentu membutuhkan Pencipta.

Dengan demikiran alam, manusia dan kehidupan tidak bersifat AZALI (tidak berawal dan tidak Berahir).

Lantas siapakah yang Maha Awal/ Azali?

Maka Dia harus tidak terbatas. Kok bisa tahu? Karena kita sudah memahami adanya sifat keterbatasan. Dan adanya sifat keterbatasan menunjukkan kebutuhan pada yang lain selain materi yakni sesuatu yang tak terbatas (infinite).

ITULAH TUHAN. YANG MAHA AWAL tentu dia juga YANG MAHA MENCIPTAKAN, YANG MAHA KUASA, DAN YANG MAHA BERKEHENDAK. Karena setelahnya adalah yang diciptakan dan yang dikuasai. Sesuatu yang INFINITE tentu tidak ada yang menyamainya apalagi lebih dari dia atau sebelum dia. Pemahaman ini bukan imajinasi. Melainkan pemahaman yang berawal pada fakta keterbatasan materi.

Lebih dari itu secara rasional maka kita mengetahui bahwa keteraturan alam ini tidak mungkin diatur oleh banyak Tuhan. Dan kebebasan kita memilih Tuhan itu juga menunjukkan Tuhan itu hanya satu. Kenapa? Bila kita sedari awal dipaksa untuk memilih Tuhan maka saya akan mempertanyakan Tuhan bahwa bisa jadi ada kekuatan lain yang lebih hebat dari Nya. Dan islam tidak memaksa manusia untuk memeluk islam. (wah terlalu cepat ya menyimpulkan ke islam).

Dari penjelasan diatas saya berharap tidak ada ateis yang melontarkan pertanyaan terkait hukum sebab akibat yang disematkan kepada Tuhan. Bila alam semesta diciptakan maka siapa yang menciptakan Tuhan. Nah dari sini sebenarnya saya tidak mau menjawab. Karena kalau saya jawab berarti saya juga kacau dalam berpikir.

Pertanyaan semacam itu karena dia menggunakan teknik berpikir logika dimana terdapat premis dalam setiap pemikirannya. Teknik logika memang tidak selalu digunakan untuk mengenal Tuhan, cukuplah menggunakan metode rasional dalam berpikir karena didasarkan dengan pengindraan. Kembali kepada pertanyaan semacam itu maka saya akan menjelaskan pertanyaannya bukan menjelaskan jawabannya.

Pertanyaan demikian merupakan pertanyaan yang kontradiksi dan tidak relevan. Karena disatu sisi dia mengatakan Tuhan itu INFINITE dan disaat yang sama dia menggingkari prinsip INFINITE.

Dan pertanyaan demikian juga telah menunjukkan kekacauan berpikir. Sesuatu yang INFINITE (TAK TERBATAS) maka tidak ada yang menyamainya dan tidak pula yang lebih dari Nya. Maka Infinite itu AZALI tidak berawal dan tidak berahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun