5. KonsistensiÂ
 Pekerja sosial harus bertindak dengan cara yang dapat diandalkan. Tanpa perilaku yang kredibel, pekerja sosial tidak dapat bekerja dengan baik. Kejujuran ditunjukkan dengan keselarasan pekerja sosial dengan misi, nilai, dan etika profesinya serta standar etik dalam kegiatan pengabdiannya.Â
 6. KompetensiÂ
 Pekerja sosial perlu melatih keterampilan profesional mereka dalam proses membantunya berjalan. Dalam hal ini pekerja sosial harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mendukung kemampuan pekerja sosial tersebut.Â
 7. KerahasiaanÂ
 Pekerja sosial perlu menjaga data dan informasinya agar merasa nyaman dan mempercayai pekerja sosial tersebut.Â
 Dalam memberikan pelayanan sosial, integritas adalah salah satu nilai dan etika utama yang didukung oleh pekerja sosial. Kejujuran harus menjadi nilai dan etika yang mendorong pekerja sosial untuk menjalankan profesinya. Kejujuran adalah keadaan di mana seseorang berperilaku dengan benar dan tepat, bahkan ketika tidak ada yang melihatnya. Dengan integritas ini, pekerja sosial bekerja secara profesional dan tidak ada konflik kepentingan yang dapat merugikan masyarakat. Kejujuran dibuktikan dengan tanggung jawab pelayanan sosial dan sikap, perilaku dan perilaku yang konsisten dan konsisten. Kejujuran adalah kejujuran, kemampuan, menepati janji, koherensi, kerendahan hati, tanggung jawab, selalu positif, positif, rahasia, setia pada nilai-nilai, dekat dengan kelompok tertentu.Tidak sedang, tidak meremehkan orang lain, dan selalu tercermin dalam kualitas orang lain dll. manfaat tugas didahulukan daripada manfaat pribadi. Pekerja sosial yang dapat menunjukkan integritas dalam pekerjaannya dapat membangun kepercayaan, meningkatkan pengaruh, dan membangun reputasi yang baik dan kokoh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H