Seperti yang kita ketahui bersama, pendidikan daring atau yang dikenal sebagai proses pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh sebagaian besar peserta didik di Indonesia terhitung sejak awal pandemi hingga era new normal saat ini. Banyak sekali perubahan yang terjadi seperti:
Lokasi pembelajaran sebelum pandemi berada di ruang kelas, saat pandemi maka lokasi pembelajaran adalah di rumah
Sebelum pandemi, proses pembelajaran dilakukan secara langsung tatap muka namun saat pandemi menggunakan media berupa platform video conference.
      Menurut Durkheim, sosiologi budaya merupakan sebuah perilaku sosial yang menyangkut tentang budaya sebagai objek yang dikaji. Budaya sendiri adalah bidang yang terdiri dari berbagai unsur dalam mengekspresikan pola hidup dan juga kehidupan manusia. Tidak hanya sampai disitu, budaya termasuk sebagai poin penting yang bisa membentuk sebuah interaksi serta relasi sosial masyarakat.
      Kita dapat melihat bahwa proses pembelajaran telah berubah secara signifikan sebelum pandemi dan memasuki era normal baru. Terdapat dampak positif dan negatif yang ditimbulkan sebagai peluang dan tantangan. Berdasarkan studi milik Fauziyyah dkk (2021) bahwa peserta didik sebagian besar mengalami masalah kesehatan seperti : Stress, Cemas, Depresi, Menarik diri, Kurangnya interaksi sosial
   Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pihak penyelenggara pendidikan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan metode yang digunakan selama sistem daring. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, pembelajaran daring juga memberikan banyak peluang yaitu :
1.Memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk belajar dimanapun dan kapanpun
2.Memperkenalkan peserta didik dengan platform video conference
3.Melatih kerja sama tim
4.Melatih kemandirian peserta didik dengan proses pembelajaran jarak jauh
5.Melatih peserta didik untuk bisa manajemen waktu