Jika kamu menjadi seorang desainer grafis tidak perlu bingung dalam mencari pekerjaan. Hampir setiap bisnis membutuhkan jasa dari seorang desainer grafis. Di era digital seperti ini lapangan pekerjaan untuk desainer grafis tidak terbatas dalam media offline namun juga online.
3. Dapat bekerja di mana saja
Seorang desainer grafis dapat bekerja dimana saja asalkan kamu menjadi seorang freelancer atau tidak terikat oleh jam kerja dari kantor. Hal ini sangatlah membantu kamu jika kamu jenuh berada dikantor atau tidak nyaman jika bekerja dikantor, kamu bisa mengerjakanya di rumah, caffe, workspace ataupun tempat yang dapat membuatmu nyaman dalam mengerjakan pekerjaan.
4. Pemasaranya tidak sulit
Di era digital seperti sekarang ini, kamu tidak perlu bingung ingin mengiklankan jasa kamu dimana. Terdapat banyak platform online yang bisa kamu gunakan untuk memasarkan jasa kamu seperti fivver.com, sribu.com, dan masi banyak lagi. Selain itu kamu juga bisa memajang portofolio kamu di media sosial seperti Insagram atau di website komunitas seperti kreavi.com, behance.net, ataupun devianart.com
Namun dibalik semua gemerlap kilauan itu ada juga bayangan yang tak menyenangkan di baliknya. Itulah yang akan menjadi bahasan utama saya hari ini. Sekilas menjadi seorang desainer grafis merupakan sebuah profesi yang mudah dan menyenangkan, namun kenyataannya tidak semanis itu.Â
Ketika menjadi seorang desainer grafis kamu akan dihadapkan dengan klien yang sangat beragam permintaannya. Banyak teman teman saya yang juga seorang desainer grafis mengeluh kan hal tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tipikal klien yang berhasil saya kumpulkan dari pengalaman saya dan juga teman teman saya dan yang mungkin juga akan kamu hadapi dalam melayani klien ketika kamu menjadi seorang desainer grafis.
1. Yang terbaik buatmu belum tentu untuk klienmu
Hal ini merupakan hal yang sering sekali terjadi saat berhadapan dengan klien. Sebagai seorang desainer grafis tentu kita tau penggunaan warna, jenis font, ataupun trend desain yang sesuai dan pas.Â
Namun meskipun hal itu terpenuhi, klienmu belum tentu setuju denganmu. Tak jarang mereka meminta kita merubah warna, jenis font, ataupun konsep desain kita menjadi sesuatu yang aneh menurut kita. Tapi apa boleh buat, kamu hanya bisa menurutinya.