Menjadi seorang desainer grafis saat ini sepertinya menjadi salah satu profesi yang sedang diminati oleh banyak anak muda terutama di Indonesia. Profesi ini menjadi favorit karena luasnya lapangan pekerjaan yang ada dan juga fleksibilitas yang ada dalam memilih lingkungan kerjanya.Â
Kebanyakan dari desainer grafis muda biasanya menekuni bidang ini berawal dari hobi sehingga mereka bisa menikmati pekerjaanya. Sebelum lanjut, kita harus tau dulu nih desainer grafis itu apa.
 Jadi apa sih Desainer grafis itu?
Berdasarkan informasi yang saya kutip dari wikipedia, desainer grafis (Graphic Designer) merupakan sebuah profesi yang menciptakan ilustrasi, tipografi, fotografi, atau garis motion. seorang desainer grafis bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan ide idenya untuk menginformasikan sebuah pesan agar tampak menarik melalui seni visual.
Para desainer grafis biasanya kebanyakan berasal dari jurusan Desain Komunikasi Visual, namun juga tidak menutup kemungkinan bagi orang yang memiliki latar belakang yang berbeda untuk bisa menjadi seorang desainer grafis. Seperti saya contohnya yang merupakan lulusan pelajar dari SMK jurusan Animasi.
Menurut saya sendiri desainer grafis ini merupakan salah satu profesi yang cukup erat kaitannya dengan seni. Untuk menjadi seorang desainer grafis maka dibutuhkan skill artistik yang cukup baik agar dapat menghasilkan sebuah desain yang dapat menarik orang lain.Â
Selain skill artistik tentu skill lainya yang berkaitan dengan desain seperti menggambar, bermain dengan warna dan juga editing dibutuhkan untuk dapat memvisualisasikan desain tersebut ke dalam sebuah media.
Terus kelebihan jadi desainer grafis itu apa sih kok banyak yang minat?
1. Tidak membutuhkan bujet yang banyak untuk memulainya
Untuk menjadi seorang desainer grafis modal yang kamu butuhkan tidak terlalu banyak. Asalkan kamu memiliki minat dan bakat serta perangkat komputer atau software yang digunakan untuk mendesain maka itu sudah cukup untuk memulai karirmu menjadi seorang desainer grafis.
2. Luasnya lapangan kerja yang tersedia
Jika kamu menjadi seorang desainer grafis tidak perlu bingung dalam mencari pekerjaan. Hampir setiap bisnis membutuhkan jasa dari seorang desainer grafis. Di era digital seperti ini lapangan pekerjaan untuk desainer grafis tidak terbatas dalam media offline namun juga online.
3. Dapat bekerja di mana saja
Seorang desainer grafis dapat bekerja dimana saja asalkan kamu menjadi seorang freelancer atau tidak terikat oleh jam kerja dari kantor. Hal ini sangatlah membantu kamu jika kamu jenuh berada dikantor atau tidak nyaman jika bekerja dikantor, kamu bisa mengerjakanya di rumah, caffe, workspace ataupun tempat yang dapat membuatmu nyaman dalam mengerjakan pekerjaan.
4. Pemasaranya tidak sulit
Di era digital seperti sekarang ini, kamu tidak perlu bingung ingin mengiklankan jasa kamu dimana. Terdapat banyak platform online yang bisa kamu gunakan untuk memasarkan jasa kamu seperti fivver.com, sribu.com, dan masi banyak lagi. Selain itu kamu juga bisa memajang portofolio kamu di media sosial seperti Insagram atau di website komunitas seperti kreavi.com, behance.net, ataupun devianart.com
Namun dibalik semua gemerlap kilauan itu ada juga bayangan yang tak menyenangkan di baliknya. Itulah yang akan menjadi bahasan utama saya hari ini. Sekilas menjadi seorang desainer grafis merupakan sebuah profesi yang mudah dan menyenangkan, namun kenyataannya tidak semanis itu.Â
Ketika menjadi seorang desainer grafis kamu akan dihadapkan dengan klien yang sangat beragam permintaannya. Banyak teman teman saya yang juga seorang desainer grafis mengeluh kan hal tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tipikal klien yang berhasil saya kumpulkan dari pengalaman saya dan juga teman teman saya dan yang mungkin juga akan kamu hadapi dalam melayani klien ketika kamu menjadi seorang desainer grafis.
1. Yang terbaik buatmu belum tentu untuk klienmu
Hal ini merupakan hal yang sering sekali terjadi saat berhadapan dengan klien. Sebagai seorang desainer grafis tentu kita tau penggunaan warna, jenis font, ataupun trend desain yang sesuai dan pas.Â
Namun meskipun hal itu terpenuhi, klienmu belum tentu setuju denganmu. Tak jarang mereka meminta kita merubah warna, jenis font, ataupun konsep desain kita menjadi sesuatu yang aneh menurut kita. Tapi apa boleh buat, kamu hanya bisa menurutinya.
2. Hasil luar biasa, harga tak ada
Ketika menjadi seorang desainer grafis kamu juga akan menemukan klien yang ingin desain bagus, cepet jadi, tapi harganya murah meriah. Ada juga yang ngaku temen terus minta dikasih harga temen ato malah minta digratisin. Kita mau sih ngasih harga temen klo mau temen jamin hidup kami hehehe
3. Gamau ini itu, maunya tadi
Kadang bingung juga permintaan klien itu apa. Waktu dikasih pilihan desain, desain pertama ditolak, kedua ditolak, ketiga ditolak, keempat ditolak, eh di akhir malah balik ke desain pertama.Â
Ada juga klien yang kalo minta dibuatin sesuatu tapi pas ditanya referensinya bilangnya "terserah, yang penting bagus" waktu udah dibuatin bagus bagus masih ditolak aja, duhh sakitnya tuh disinii..
4. Maunya yang ituu, klo yang lain gamauu
Kadang ada juga klien yang kalo minta dibuatin desain, mintanya sama persis sama contoh yang dia kasih. Loh tapikan klo sama persis bukanya nanti jadinya malah melanggar hak cipta? Yaa benar.. jalan yang bsa kamu ambil adalah membuatkanya desain yang sekilas mirip tetapi berbeda atau menolaknya.
Mungkin itu saja ya temen temen untuk hari ini. Buat kalian yang punya pengalaman suka maupun duka saat jadi desainer grafis bisa juga komen untuk share pengalaman kalian disini. oiya karna ini adalah tulisan pertama saya di Kompasiana, temen temen bisa banget loh kalau mau ngasih kritik dan saranya supaya saya bisa membuat tulisan yang lebih baik lagi dan tentunya bermanfaat bagi temen temen semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H