Mohon tunggu...
Raida Aisyatuzahro
Raida Aisyatuzahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - i just collect the moment

Gadis penyuka teh jasmine, buku-buku, dan malam yg tenang.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tuhan, Sampai Kapan Harus Berharap?

6 Mei 2024   18:52 Diperbarui: 6 Mei 2024   19:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.pinterest.com/capcut.com

Dulu aku selalu heran kepada orang yang menyukai Rembulan.

Mengapa mereka tak memilih Bintang saja? Yang mana banyak sekali titik cahayanya.

Namun, rasa heranku itu terpatahkan begitu saja oleh diriku sendiri.

Tak lagi heran dan bertanya dalam diam.

Aku dulu sangat menyukai gemerlap Bintang-bintang pada bentangan langit malam.

Dan, tak ada kata bosan untuk memandang.

Namun, kini Bintang-bintang terasa... biasa saja.

Tergantikan oleh pendar rembulan yang menemani heningnya malamku.

Pendarnya lembut dan seolah merangkul siapa saja yang bercerita dalam diamnya.

Seakan ia dikirim Sang Penguasa tuk menghangati jiwa-jiwa yang dingin

Melewati rembulan, aku berucap Syukur Pada-Nya

Melalui malam-malam yang tak pernah aku bayangkan akan terjadi.

Dalam diamku, aku bergumam

Tuhan, jiwa-jiwa yang mulanya hangat

Kini terasa dingin, bahkan hampir membeku.

Mungkin, karena rasanya begitu sakit. Sehingga..

Ia memilih untuk mematikannya dengan membiarkan rasa itu menjalar

Perlahan-lahan, menusuk dan menikam kalbunya.

Rasa sepi yang dulu asing baginya

Kini malah berteman baik dengannnya.

Tuhan, kapan penderitaan ini akan berakhir?

Tanyaku dengan mata penuh harap menatap indahnya Sang Ciptaan

Tuhan, mengapa Engkau sangat yakin padaku

Sedang aku meragukan diriku sendiri?

Tuhan, kapan Engkau menunaikan janji-Mu

Kepada Para Penyabar itu?

Tiga pertanyaan besar itu, selalu berdenging di kepala

Dan hebatnya, Tuhan selalu menjawabnya dengan peristiwa-peristiwa hebat-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun