Melewati rembulan, aku berucap Syukur Pada-Nya
Melalui malam-malam yang tak pernah aku bayangkan akan terjadi.
Dalam diamku, aku bergumam
Tuhan, jiwa-jiwa yang mulanya hangat
Kini terasa dingin, bahkan hampir membeku.
Mungkin, karena rasanya begitu sakit. Sehingga..
Ia memilih untuk mematikannya dengan membiarkan rasa itu menjalar
Perlahan-lahan, menusuk dan menikam kalbunya.
Rasa sepi yang dulu asing baginya
Kini malah berteman baik dengannnya.
Tuhan, kapan penderitaan ini akan berakhir?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!