Dulu aku selalu heran kepada orang yang menyukai Rembulan.
Mengapa mereka tak memilih Bintang saja? Yang mana banyak sekali titik cahayanya.
Namun, rasa heranku itu terpatahkan begitu saja oleh diriku sendiri.
Tak lagi heran dan bertanya dalam diam.
Aku dulu sangat menyukai gemerlap Bintang-bintang pada bentangan langit malam.
Dan, tak ada kata bosan untuk memandang.
Namun, kini Bintang-bintang terasa... biasa saja.
Tergantikan oleh pendar rembulan yang menemani heningnya malamku.
Pendarnya lembut dan seolah merangkul siapa saja yang bercerita dalam diamnya.
Seakan ia dikirim Sang Penguasa tuk menghangati jiwa-jiwa yang dingin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!