Mohon tunggu...
RAI Adiatmadja
RAI Adiatmadja Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya ibu rumah tangga yang gemar menulis. Memiliki fokus lebih dalam terhadap parenting dan kondisi generasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Merasa Sendiri

26 Agustus 2023   18:08 Diperbarui: 26 Agustus 2023   19:46 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Bc Teh from Getty Images


Merasa sendiri tentu beda dengan sendirian, rasa itu bisa terjadi di saat kita sedang di tengah keramaian. Sebuah rasa kesepian dan tak punya harapan. Tentu ini berawal dari hubungan dengan orang lain yang tidak memberikan makna.

Apakah rasa sendiri ini akan mengakibatkan hal yang riskan ketika sudah berlarut-larut dibiarkan?

Jawabannya, tentu saja berisiko tinggi. Bahkan akan berpengaruh besar pada kesehatan fisik dan psikis. Bisa jadi imunitas menurun, fungsi jantung terganggu, fokus menjadi tidak stabil, tekanan darah tinggi, hingga depresi.

"Rasa sendiri" ini memang biasanya berlangsung sementara. Bisa terjadi ketika kita pindah rumah ke tempat baru, ditinggalkan orang yang dicintai, atau berpisah dengan pasangan.

Ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar perasaan sendiri itu tidak berlarut-larut mengganggu kesehatan mental kita. Di antaranya:


Bermuhasabah

Cara yang paling utama adalah memasrahkan segala rasa itu kepada Allah, meminta-Nya untuk memulihkan perasaan sepi itu ke semula. Berintrospeksi diri terkait kualitas ibadah agar lebih khusyuk lagi dalam berdoa dan memasrahkan urusan diri. Beristigfar pun cara yang efektif agar kesepian itu tidak menyerang begitu dalam. Merenungkan tiga pertanyaan besar, dari mana kita berasal? Mau bagaimana kita dalam hidup ini? Akan ke mana tujuan kita setelah kehidupan? Memiliki "big why" bisa membentuk kita lebih tangguh menghadapi banyak hal yang tidak sesuai harapan.


Mengikuti Forum Kajian

Dengan mengikuti forum kajian secara rutin, kita tidak akan merasa sendiri. Bisa fokus memaknai hakikat hidup dengan menimba ilmu agama untuk menguatkan pemahaman. Agar rasa penerimaan terhadap hal-hal yang tak sesuai keinginan bisa lebih cepat hadir. Sehingga kondisi hati pun segera stabil. Bahwasanya problematika kehidupan ini tidak hanya menyerang kita, tetapi semua orang sedang menjalani ketetapan demi ketetapan yang tidak mengenakkan. Gaya hidup liberalisme sudah melahirkan ketimpangan-ketimpangan sosial yang sistemis.


Melakukan Aktivitas Hobi

Hobi atau kegemaran bisa bermacam ragam. Ada yang gemar menulis, beres-beres rumah, membuat kue, memasak, menjahit, membuat kerajinan, olahraga, menulis, dan banyak aktivitas positif yang bisa mengantarkan kita kepada dunia yang lebih semarak. Biasanya saat kita melakukan aktivitas hobi, kita akan merasa hangat dan ramai meskipun sedang sendirian. Lebih baik lagi jika aktivitas tersebut dilakukan bersama orang yang bergelut dalam bidang yang sama. Sehingga bisa melakukan diskusi dan bertukar pikiran tentang ide-ide cemerlang.


Membantu Orang yang Membutuhkan

Langkah ini bisa menjadi solusi agar rasa kesepian yang menyiksa itu bisa kita lepaskan pelan-pelan, tetapi pasti. Berbagi dengan anak yatim piatu, tak hanya berbagi hal berupa materi, inspirasi pun bisa menguatkan keberadaan mereka. 

Atau berbagi cerita dengan orang-orang yang sedang membutuhkan perawatan, bisa datang ke panti jompo untuk mendengar kisah mereka menghadapi masa tua, atau sekadar menjadi orang yang mau mendengar curahan hati orang terdekat, sahabat, ataupun kerabat. Dengan begitu kita tidak akan merasa sendiri. Cakrawala batin pun akan terbuka bahwa di luar sana ada banyak orang yang menjalani ujian dengan versinya masing-masing.

Rehat dari Media Sosial

Media sosial bisa memberikan pengaruh buruk ketika semua konten kita masukkan ke pemikiran secara masif. Ambil jarak aman kalau pengaruh buruk sudah mulai terasa, terlebih ketika kita membanding-bandingkan diri dengan mereka. Mengheningkan diri dari hiruk pikuk dunia maya yang selalu menyuguhkan hal-hal yang seakan-akan sempurna. Memberikan kesempatan untuk diri menata kehidupan dengan lebih baik lagi.

Memvalidasi Semua

Mengakui keadaan yang tak sesuai keinginan bisa memberikan pemahaman baik. Bahwa hidup memang kadang menyeret kita dalam kesepian. Sehingga kita harus sadar agar bisa kembali ke dalam keadaan yang seharusnya. Jangan menyalahkan diri sendiri, bijaksana menyikapi petunjuk, mungkin ini cara Tuhan mengundang kita untuk merapikan langkah kembali. Berdamai dengan rasa sendiri yang sesekali mungkin datang.

Datang kepada Ahli

Jika dirasa sudah berat sekali. Berbagai langkah sudah dijalani, tetapi kesembuhan tak kunjung datang. Poin terakhir adalah mengunjungi ahli seperti psikolog, psikiater, atau semisalnya agar mendapatkan penanganan atau perawatan yang tepat. Sebab, gangguan depresi akan melanda jika rasa sendiri itu dibiarkan tanpa penanganan.

Semoga beberapa tips di atas bermanfaat. Mari merasa tetap semarak meskipun sedang sendirian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun