Di perjalanan menabung, kita bisa tahu sudah berapa persen yang kita kumpulkan. Saat ingin menyerah atau tiba-tiba impulsif ingin beli barang lain yang tidak masuk prioritas, kita bisa bilang ke diri sendiri, "Sudah sejauh ini, lho. Bentar lagi bakal bisa beli laptop impian. Masa mau nyerah sekarang?".
Lalu, saat uang tabungan sudah sepenuhnya terkumpul, laptop impian pun akhirnya di genggaman.
Berhemat dan Menabung
Bisa dibilang titik awal saya berhemat adalah saat kuliah karena kepepet.
Lalu, dulu saya hanya sekadar menabung tanpa tujuan. Sekarang saya sedang berproses menabung dengan tujuan yang jelas.Â
Sembari sehari-hari berhemat supaya anggaran uang yang bisa ditabung lebih banyak. Salah satunya dengan cara yang masih sama seperti yang saya lakukan saat kuliah dulu.
Saya tahu, menjadi kaya itu tidak sesederhana karena kita berhemat dan menabung. Kalau pemasukannya memang sedikit, mau dihemat dan ditabung sebanyak mungkin juga tidak akan banyak.Â
Bisa jadi banyak, sih, tapi lama dan tidak sebanyak itu juga. Tapi saya percaya kalau mengatur keuangan itu harus dipelajari dan dibiasakan sedini mungkin, berapa pun gaji atau uang yang kita punya.
"Ah, nanti sajalah pas uangnya udah banyak, baru diatur," kata seseorang dengan santai nan percaya diri.
Percayalah kita tidak akan tiba-tiba jago mengatur uang. Kalau uang sedikit saja tidak bisa ngatur? Gimana kalau uangnya banyak? Apa tidak makin kelimpungan. Hehe.
Nah, karena tidak bisa tiba-tiba jago, harus mulai berlatih. Pelan-pelan dan masih banyak khilafnya tidak apa. Yang penting mulai dulu.Â