Pekerjaan saya masih sama seperti sebelumnya. Jadi, hari-hari saya lewati dengan mayoritas waktu habis di depan laptop.
Sejak pagi, ibu dan bapak saya sudah sibuk ke sana ke mari dan melakukan ini itu. Sementara saya, hanya berkutat di depan laptop.
Uniknya ketika malam tiba, di meja makan rasa-rasanya saya yang paling terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai. Oke, ini lebay, tapi intinya seolah-olah saya yang paling sibuk seharian dan capek sendiri.
Padahal saya yang paling muda dan paling kelihatan tidak ngapa-ngapain di rumah. Kalau ini tidak lebay. Coba kita bedah.
Dari pagi sampai sore atau malam (jika sedang bekerja dengan mode siput) saya hanya duduk dan menulis konten di laptop dan sesekali meeting online.
Nah, lalu sebagai sampel, saya akan mencoba menguraikan kegiatan ibu saya.
Ibu biasa bangun di pagi buta, ibadah, lalu membuat sarapan. Entah hari kerja, akhir pekan, ataupun tanggal merah, tidak pernah tidak ada sarapan di pagi hari.
Kalaupun ibu sedang tidak memasak, ia tetap akan menyediakan sarapan, entah dengan membeli ke pasar atau warung dekat rumah atau pesan ke tukang sayur yang keliling paling pagi.
Sembari menyiapkan sarapan, ibu akan bersih-bersih.
Saat hari sudah lebih terang, kegiatan ibu bervariasi. Ada kalanya ia pergi ke ladang, ikut pelatihan atau penyuluhan, senam di kecamatan, menggoreng bawang merah, dan masih banyak lagi aneka kegiatan yang biasa dilakukan.
Ambil contoh, ibu ke kebun sampai menjelang siang. Kemudian pulang dan mulai mengupas bawang merah sampai tengah hari. Setelah makan siang, ibu istirahat sejenak kalau sempat.