Aku harus sabar, karena pada hari dimana dia bertindak seperti pahlawsn super, sebenarnya Aku telah memiliki rasa pada wanita pemberani itu.
Namun, Aku salah. Bang Sulaiman dan Ammi rupanya saudara kandung. Bang Sulaiman adalah Abang Kandung dari Ammi. Aku juga baru tahu setelah melihat foto kopi kartu keluarga Bang Sulaiman. Disana terletak Tsania Ammi Zulaika anak kedua dan Bang Sulaiman anak pertama.*
" Bang Sulaiman” Seseorang memanggil dari gerbang masjid.
“ Tuh, Ammi udah datang. Temuin sana" Ujar Bang Sulaiman.
" Tapi Bang, Ammi manggil Abang" Jawabku.
“ Udah sana temuin aja, palingan Dia manggil Abang untuk manggil Kamu" Ucap Bang Sulaiman lagi.
Aku menganggukan kepala dan berjalan menuju gerbang masjid. Menemui wanita yang telah membuatku melupakan segala derita. Wanita ini pula yang membuat Aku sadar akan pentingnya bersyukur.
Saat sampai di gerbang masjid. Terlihatlah wajah manisnya Ammi, lesung pipi yang menghiasi wajahnya begitu anggun. Wajahnya seolah bercahaya di bawah pancaran sinar bulan. Kerudung birunya amat indah dan syari sesuai tuntunan agama.
“ Ehh... Ammi, mau temuin Bang Sulaiman ya?” Tanyaku gugup.
"Nggak, Aku mau nemui Kamu" Ucapnya datar.
“ Aku? Emangnya ada apa Mi?”