"Memang kamu ya, Zahra. Memang betul-betul muslmah sejati" katanya.
"PReettt" ucapku.Â
Ali yang ada diboncengan belakang Ifam tertawa. Demikian juga Diani.Â
"Aku duluan. Â Makasih ya dek udah ngatar" kataku pada Diani.Â
"Makasih juga sudah dikawal" kataku pula pada Ifan dam Ali.Â
Mereka mengaggukkan kepala. Aku pun berjalan menuju rumah. Sambil memikirkanmu tuan. Â Aku ingin segera menyampaikan klarifikasi kepadamu. Cepat-cepat kubuka laman blog ku. Ku ciptakan sebuah tulisan, agar kau membacanya.*
"Kamu kenal Naza?" Tanyaku. Yuni memgagukkan kepala.Â
"Naza, sumaiku" katanya. Â
" Nggak, Â Naza itu sumiku" ucap Amel.Â
"Naza kan suami kita berdua" kata Yuni pada Amel.Â
"Ha??" Kataku kaget.