Dulu, begitu bobroknya perilaku kami sebagai remaja. Padahal, usia kami sudah sekitar 2o tahunan. Tapi, kami masih tidak tahu membedakan mana yang baik dan buruk.Â
*
Suatu hari, Jihan meninggalkan Arif ke Amerika. Â Dia kesana ingin melanjutkam study. Arif dipaksa Ibunya untuk melanjutkan pendidikannya di sebuah perguruan tinggi islam yang wajib untuk mondok.Â
Aku dan Raka putus. Karena pada malam minggu di Anterina, kulihat dia tengah memadu kasih dengan seorang perempuan yang tidak ku kenal. Langsung ku datangi, kutampar, kucaci, dan kumaki.Â
"Masih pacaran aja, Lu udah selingkuh. " kataku marah-marah.
Aku amat terpuruk setelah kejadian itu. Aku sungguh mencitai Raka saat itu. Namun, di patahkannya cinta itu. Dia mendua dengan yang lain.Â
*
Tahun 2020, Aku memutuskan untuk hijrah. Ini bermula saat Aku bertemu dengan seorang perempuan yang kampusnya sama dengan Arif. Dia adalah seorang penulis sekaligus pendakwah. Barangkali, dia juga sudah memuat cerita hijrahku pada tulisannya. Namanya, Mia. Kami memanggilnya dengan sebutan Mi. Supaya lebih akrab katanya. Karena perempuan itu, tidak suka dipanggil ustadzah. Alasannya karena kami lebih tua darinya.Â
Kami bertemu di sebuah masjid. Saat itu, motorku tengah mogok. Tepat di depan masjid. Ia mengajakku untuk masuk ke dalam masjid untuk melakukan sholat isya. Sembari, temannya bernama Asferi membawa motorku ke bengkel.Â
Setelah sholat, aku dan dia berbincang-bincang. Â Hingga, terjadilah sebuah kecocokan diantara kami. Â Aku meminta nomornya. Lalu, besoknya Aku menghubunginya. Pada akhirnya, dia mengajakku ikut dalam sebuah komunitas muslimah. Aku masuk disana, ikut kajian, dan akhirnya aku meninggalkan masa kelamku.
 Dirty love. Cinta yang kotor. Setelah hijrah, hatiku dibersihkan perlahan-lahan. Aku mulai ikhlas dan mulai tenang. Dengan semua yang kualami pada masa laluku.Â