Sudah tahu kan nona rahasianya?Â
Jangan mengusikku lagi nona. Biarkan aku tenang dengan puisi-puisiku. Dengan cerpen-cerpen yang dituliskan sepenuh hati. Â Jangan usik dia juga! Biarkan dia memilih dengan sesuka hatinya. Â Biarkan Allah yang memutuskan segalanya.Â
Sekarang nona, Â Aku tengah menikmati segelas air putih. Meminumnya dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan. Sebab, kemarin malam nona. Dia mendoakanku terang-terangan di hadapanku.
 Bagaimana mungkin aku tidak bersyukur pada Tuhan nona? Setidaknya nanti jika kami tidak bisa bersatu nona. Aku bisa mengambil hikmah dari sebuah kata temu kan nona?Â
Barangkali, kekuatan doamu itu lebih dasyat nona. Â Aku pun tidak terlalu kepayang. Agar nanti, kalau terjadi sesuatu. Galauku ku serahkan pada Tuhan nona. Karena hanya Tuhan yang punya obat patah hati.Â
Jangan lagi labrak aku nona! Mari berteman. Kalau mau bersaing secara sehat. Melalui jalur langit. Aku tak pernah takut tentang kemacetan yang ada di Langit. Sebab, kepercayaan diri. Terkadang dibangun, atas kepercayaan kepada Tuhan.
Kuharap kau paham nona.Â