“Kami sewa harga 25 juta rupiah untuk dua tahun. Kalau dihitung-hitung dengan standar harga sewa di sini, bank tanah ini lebih murah. Standardnya satu hektarnya sekitar dua juta per tahun, jadi kalau dua tahun 30 juta buat tanah 7,5 hektar. Ya, lebih murah lima jutaan,” tuturnya melalui sambungan telepon.
“Alhamdulillah, selisih lima juta bisa buat modal beli bibit dan bikin tanggul, Mbak.” tukas Ali lagi.
Desember 2024 lalu, BUMDes Tengkurak Berdikari sudah berhasil memanen perdana bandeng mereka. Walaupun hasilnya belum maksimal karena lahan masih baru dan ikan belum beradaptasi, namun mereka optimis hasil panen berikutnya akan melebihi target. Dengan suara sangat bersemangat Ali mengatakan bahwa target di panen berikutnya ia bisa memanen bandeng dua hingga tiga ton per hektar dan rumput lautnya lima ton per kali per hektar.
Menurut pengakuan Ali, dengan adanya kolam tambak baru ini, BUMDes bisa memberdayakan masyarakat serta memberi lapangan kerja baru.
"Alhamdulillah, jadi ada beberapa orang yang saya ambil untuk jaga tambak ini. Tadinya mereka nggak punya kerjaan tetap, sekarang bisa punya kerjaan. Istilahnya, Bank Tanah jadi buka rezeki baru," tutur Ali.
Apa Itu Bank Tanah?
Seperti yang diceritakan Ali, BUMDes Desa Tengkurak menyewa lahan kepada Bank Tanah. Apa Bank Tanah itu, apakah sama dengan bank biasa?
Badan Bank Tanah ini berbeda dengan perbankan yang selama ini kita kenal. Bank Tanah adalah badan khusus (sui generis) yang dibentuk tahun 2020 oleh pemerintah berdasarkan Perpres Nomor 113/2021, yang berperan untuk mengelola tanah-tanah yang dimiliki oleh negara.
Konsep Bank Tanah ini sudah ada di negara Barat sejak tahun 1700-an. Di Amerika Serikat, bank tanah dibangun untuk menangani masalah properti yang terbengkalai, mempercepat pembangunan kembali lingkungan tersebut serta menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat. Seiring perkembangan waktu, bank tanah di Amerika Serikat juga mengakomodir pencadangan dan penyediaan tanah untuk kegiatan industri.
Bank Tanah yang terletak di Bogota, Kolombia mempunyai misi untuk penyediaan lahan guna pembangunan perumahan. Mereka menerapkan pembelian lahan di daerah pinggiran kota untuk dijadikan perumahan terjangkau. Dalam pendistribusian tanah, Bank Tanah Kolombia membaginya untuk kepentingan komersial, perumahan, dan kelembagaan.