Catatan:
1.Gerakan feminismie gelombang pertama  dan kedua lihat, Akhyar Yusuf Lubis, Pemikiran Kiritis Kontemporer, (Depok, Rajawali Pers, 2016), hlm. 97-98.
2. Akhyar Yusuf Lubis, Pemikiran Kiritis Kontemporer, (Depok, Rajawali Pers, 2016), hlm. 100-125 Bandingkan Dengan Ania Loomba, Kolonialisme/Pascakolonialisme (Yogyakarta, Narasi, 2016).
3. Akhyar Yusuf Lubis, Pemikiran Kiritis Kontemporer, (Depok, Rajawali Pers, 2016), hlm. 130. BDK dengan Katrin Bandel, Kajian Gender dalam Konteks Pascakolonial, (Yogyakarta, Sanata Dharma University Press, 2016), hlm. 2.
4. Ibid., hlm. 128-129.
5. Ibid., hlm.126.
6. Ibid.
7. Edward W. Said, Orientalisme, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2016), hlm. X.
8. Ibid.
9. Ibid.
10. Ibid.
11. Akhyar Yusuf Lubis, Pemikiran Kiritis Kontemporer, (Depok, Rajawali Pers, 2016), hlm. 132.
12. Edward W. Said, Orientalisme, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2016), hlm. Xii.
13. Istilah subaltren ini, dapat diartikan oleh kekerasan epistemik yang diperkenalakn oleh feminis dan sekaligus pemikir postkolonial yakni, Spivak. Isilah tersebut adalah dominasi hegemoni pengetahuan yang dilakukan oleh kolonialisme, lihat . Akhyar Yusuf Lubis, Pemikiran Kiritis Kontemporer, (Depok, Rajawali Pers, 2016), hlm. 142.
14. Ibid., hlm. 141.
15. ibid., hlm. 144-145.
16. ibid., hlm. 147.
17. ibid.
18. ibid.
19. Katrin Bandel, Kajian Gender dalam Konteks Pascakolonial, (Yogyakarta, Sanata Dharma University Press, 2016), hlm. 6.
20. Ibid.
21. ibid., hlm. 6-7.
22. ibid., hlm. 7.
23. Ibid.
24. Amin Tohari, Metode Penelitian kekuasaan Ala Michel Foucault, (Yogyakarta, Tanah Air Beta, 2023), hlm. 7.
25. Ibid., hlm. 9.
26. Katrin Bandel, Kajian Gender dalam Konteks Pascakolonial, (Yogyakarta, Sanata Dharma University Press, 2016), hlm. 7.
27. Amin Tohari, Metode Penelitian kekuasaan Ala Michel Foucault, (Yogyakarta, Tanah Air Beta, 2023), hlm. 83.
28. Akhyar Yusuf Lubis, Pemikiran Kiritis Kontemporer, (Depok, Rajawali Pers, 2016), hlm. 143.
29. Cerita-ceri ini digambarkan jelas dalam tulisan Ania Loomba menganai bagaimana produksi gembaran terhadap dunia Timur yang digambarakan oleh kolonialisme, lihat Ania Loomba, Kolonialisme/Pascakolonialisme (Yogyakarta, Narasi, 2016), hlm. 224-225, BDK Edward W. Said, Orientalisme, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2016), hlm. 169.
30. Katrin Bandel, Kajian Gender dalam Konteks Pascakolonial, (Yogyakarta, Sanata Dharma University Press, 2016), hlm. 29.
31. Ibid.
32. Ibid.
33. ibid., hlm. 30.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H