Mohon tunggu...
Rahmat Triyono
Rahmat Triyono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep dan Varian Teori Corporate Governance

23 Juni 2024   16:34 Diperbarui: 23 Juni 2024   16:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Stewardship adalah sebuah pendekatan dalam teori corporate governance yang menyoroti peran manajer atau pengelola perusahaan sebagai "steward" atau "penjaga" atas kekayaan perusahaan. Berbeda dengan pendekatan agensi (agency theory) yang menekankan konflik kepentingan antara pemegang saham dan manajer, teori stewardship menekankan bahwa manajer memiliki insentif alami untuk bertindak dalam kepentingan jangka panjang dari pemegang saham.

Berikut adalah beberapa poin kunci dalam Teori Stewardship:

  • Kepercayaan Terhadap Manajemen: Teori Stewardship berasumsi bahwa manajer memiliki kepentingan yang sejalan dengan pemegang saham karena mereka memiliki tanggung jawab etis dan moral untuk mengelola perusahaan dengan baik.
  • Fokus Jangka Panjang: Stewardship menekankan pada keputusan manajerial yang mengoptimal-kan kesejahteraan perusahaan dalam jangka panjang, bukan hanya memaksimalkan laba jangka pendek.
  • Minimisasi Konflik Kepentingan: Teori ini mengasumsikan bahwa konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham dapat diminimalkan melalui mekanisme pengawasan internal dan eksternal, serta budaya organisasi yang kuat.
  • Keberanian Manajemen: Stewardship menekankan pentingnya manajer untuk mengambil risiko yang rasional dan strategis demi pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
  • Keberanian Manajemen: Stewardship menekankan pentingnya manajer untuk mengambil risiko yang rasional dan strategis demi pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
  • Partisipasi Pemegang Saham: Meskipun Teori Stewardship mengakui peran penting manajer, ia juga menekankan perlunya partisipasi aktif dan pengawasan dari pemegang saham untuk memastikan manajer mematuhi prinsip-prinsip stewardship
  • Penghargaan dan Insentif: Stewardship menekankan perlunya sistem penghargaan dan insentif yang sesuai untuk mendorong manajer untuk bertindak sebagai "steward" yang efektif atas kepentingan jangka panjang perusahaan.
  • Kepemimpinan Berdasarkan Nilai: Stewardship mempromosikan kepemimpinan berdasarkan nilai-nilai moral dan etika yang memandu tindakan manajerial dalam mengelola perusahaan.

3. Teori Pemegang Saham Utama (Shareholder Primacy Theory):

Teori Pemegang Saham Utama (Shareholder Primacy Theory) adalah pandangan yang mengutamakan kepentingan para pemegang saham sebagai fokus utama dalam pengambilan keputusan perusahaan. Menurut teori ini, tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dengan cara maksimalisasi laba dan nilai perusahaan. Dalam praktiknya, teori ini menekankan bahwa manajemen perusahaan harus berusaha untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para pemegang saham, bahkan jika itu berarti mengorbankan kepentingan pihak lain seperti karyawan, konsumen, atau masyarakat secara umum. Dalam pandangan ini, pemegang saham dianggap memiliki hak eksklusif atas kepemilikan perusahaan dan karenanya berhak untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dari investasi mereka

Berikut adalah beberapa point kunci dalam teori Pemegang Saham Utama (Shareholder Primacy Theory):

  •  Fokus pada Pemegang Saham: Teori ini menempatkan kepentingan para pemegang saham sebagai prioritas utama perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
  • Kewajiban kepada Pemegang Saham: Manajemen perusahaan memiliki kewajiban moral dan fidusia terhadap pemegang saham, yang merupakan pemilik perusahaan. Ini mengharuskan manajemen untuk bertindak dalam kepentingan terbaik pemegang saham, memastikan bahwa keputusan dan tindakan perusahaan mendukung pencapaian tujuan mereka.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: Teori ini menekankan pentingnya transparansi dalam melaporkan kinerja perusahaan kepada pemegang saham. Manajemen harus memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang kinerja perusahaan, kebijakan strategis, dan risiko-risiko yang dihadapi.

 4. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory):

Teori Pemangku Kepentingan, atau Stakeholder Theory, adalah sebuah konsep dalam manajemen dan bisnis yang mengakui bahwa sebuah perusahaan tidak hanya berhubungan dengan pemegang sahamnya, tetapi juga dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan (stake) dalam operasi dan hasil dari perusahaan tersebut. Pihak-pihak tersebut bisa meliputi karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas lokal, lingkungan, dan masyarakat secara umum.

Dalam praktiknya, penerapan Teori Pemangku Kepentingan dapat menghasilkan strategi bisnis yang lebih berkelanjutan, memperkuat hubungan dengan berbagai pihak yang terlibat, dan membantu perusahaan mengelola risiko serta membangun reputasi yang baik.

Berikut adalah beberapa point kunci dalam teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory):

  • Identifikasi Pemangku Kepentingan: Perusahaan harus mengidentifikasi semua pihak yang memiliki kepentingan dalam operasi dan hasil perusahaan, termasuk pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas lokal, dan lingkungan.
  • Pentingnya Kepentingan Beragam: Teori ini mengakui bahwa kepentingan berbagai pihak bisa berbeda dan kadang-kadang bertentangan. Perusahaan harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak ini dalam pengambilan keputusan.
  • Komitmen terhadap Kelangsungan: Teori Pemangku Kepentingan menekankan pentingnya perusahaan untuk tidak hanya fokus pada keuntungan finansial jangka pendek, tetapi juga pada kelangsungan jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan semua pemangku kepentingan.
  • Transparansi dan Komunikasi: Penting bagi perusahaan untuk berkomunikasi secara terbuka dan transparan dengan semua pemangku kepentingan untuk memastikan pemahaman dan saling menghormati

5. Teori Kelompok Kontrak (Contractual Group Theory):

Teori Kelompok Kontrak (Contractual Group Theory) adalah sebuah teori dalam ilmu politik dan ilmu sosial yang mengemukakan bahwa masyarakat terbentuk oleh serangkaian kontrak atau perjanjian yang dibuat antara individu-individu yang berada di dalamnya. Teori ini menekankan bahwa hubungan sosial dan politik dalam masyarakat dapat dipahami melalui lensa perjanjian atau kontrak antara individu atau kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun