Aku pergi tanpa berita dan jarang mengabariÂ
Dalam penantian, kau rajut sulam untuk perjumpaan
Kau seakan menjura memberi serbet kumal itu ketika kebanggaan meliputi recehan yang ku lempar di reot meja makan
Kini, aku hanya bisa mencuci muka, merayapi bayang wajah mu, tak semili-pun ku lewati bujut raut bergurat kesabaran, pedih yang tak lagi bisa kau sembunyikan
Ibu, ijinkan aku jujur kepadamu
Anggara ku begitu besar namun kau bagal! BergemingÂ
Ijinkan aku jujur, ibu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!