Sebelum terajun oleh bena keangkuhanku
Bingkai foto usang itu bercerita betapa sabar kau selama ini
Kau tahan latah dan amarah ketika aku campakkan dot dan alat sulam sambil tertawa
Kau umbar senyum dalam ketakutanku ketika pulang sekolah seragamku tak lagi putih merah
Saat putih biruku lusuh, tengik
Kau tak bertanya darimana, tapi kau suruh aku ke meja makan
Teringat olehku ketika pulang tengah malam, kau bangun terhuyung menuju dapur untuk menghangatkan masakan, namun aku langsung tepar di kursi depan, masih dengan putih abu-abu
Masih belum menyerah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!