Mohon tunggu...
Rahmat Sahid
Rahmat Sahid Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Wong Kebumen, ceker nang Jakarta, kandang nang Bekasi, Penulis Buku Sisi Lain pak Taufiq & Bu Mega, Penulis Buku Ensiklopedia Keislaman Bung Karno

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masjid di Indonesia dengan Sentuhan Arsitektur Bung Karno

26 Januari 2021   22:39 Diperbarui: 26 Januari 2021   22:53 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Jamik Bengkulu terletak di Jalan Soeprapto, Masjid ini pada awalnya dibangun di kelurahan Kampung Bajak, dekat dengan lokasi pemakaman Sentot Ali Basya, teman seperjuangan Pangeran Diponegoro yang dibuang Belanda ke Bengkulu. Masjid ini sebenarnya sudah berdiri sebelum Bung Karno diasingkan ke Bengkulu pada 1934. Bahkan masjid sudah berdiri di abad ke-18. Lokasi pada awal abad ke-19 kemudian dipindahkan Jalan Soeprapto, Kota Bengkulu.

Pada masa pembuangan di Bengkulu itu, Bung Karno ikut merenovasinya dengan membuat rancangan bangunnya sendiri. Dapat dikatakan, bangunan Masjid Jami' Bengkulu yang ada sekarang adalah hasil guratan tangan proklamator ini.

Bung Karno memanfaatkan betul waktu pengasingannya itu untuk berkontribusi untuk Bengkulu. Ia misalnya mengajar di Sekolah Muhammadiyah Bengkulu. Sementara sebagai seorang insinyur sipil, ia berinisiatif untuk merenovasi masjid tua yang sudah bocor dan sering becek pada musim hujan kala itu.

Biaya untuk renovasi dihimpun sendiri oleh masyarakat. Mereka juga bergotong royong mengambil material bangunan seperti pasir, batu dan lainnya dari desa Air Dingin, Rejang Lebong, Bengkulu Utara.

Bung Karno membuang semua bentuk lama masjid. Ada bagian yang dipertahankan yaitu dinding yang ditinggikan sekitar dua meter dan lantainya 30 cm . Bagian yang dirancang Bung Karno adalah bagian atap dan tiang masjid. Atap masjid berbentuk tiga lapis yang melambangkan Iman, Islam dan Ikhsan. Masjid ini juga dihiasi dengan ukiran ayat al-Qur'an dan pahatan berbentuk sulur dengan cat warna kuning emas gading.

Masjid dibagi menjadi tiga bagian yaitu ruang utama untuk sholat, serambi masjid dan tempat berwudhu. Di Bengkulu, Bung Karno tidak hanya membuat rancangan Masjid Jami, namun juga merancang empat rumah tinggal, tapi hanya dua diantaranya yang dibangun.

Masjid Raya Bandung

Masjid Raya Bandung kini menjadi salah satu tujuan wisata di Paris Van Java tersebut. Sejumlah renovasi pernah dilakukan untuk masjid yang didikan pertama kali di tahun 1810 tersebut. Salah satu renovasi dilakukan pada 1955, atau menjelang digelarnya Konferensi Asia Afrika (KAA), sebuah peretemuan antara negara Non Blok yang sangat bersejarah di dunia. Saat itu ada perubahan bentuk kubah yang limas menjadi kubah persegi empat menyerupai bawang.

Sebagaimana dilansir dari situs Kemenag.go.id, perubahan tersebut merupakan hasil rancangan Presiden RI pertama, Soekarno. Saat itu menara di kiri dan kanan masjid serta pawestren berikut teras depan dibongkar sehingga ruangan masjid hanyalah sebuah ruangan besar dengan halaman masjid yang sangat sempit. Keberadaan Masjid Agung Bandung yang baru waktu itu digunakan untuk shalat para tamu peserta Konferensi Asia Afrika.

Namun sayang, kubah berbentuk bawang rancangan Sukarno hanya bertahan sekitar 15 tahun. Saat tahun 1967 terjadi musibah angin kencang yang menimbulkan kerusakan, sehingga kemudian kubah bawang diganti dengan bentuk bukan bawang lagi pada tahun 1970.

Perubahan besar-besaran lagi terjadi pada 1973, saat itu berdasarkan SK GubernurJawa Barat tahun 1973, masjid ini diperluas dan dibuat bertingkat. Terdapat ruang basement sebagai tempat wudlu, lantai dasar tempat shalat utama dan kantor DKM serta lantai atas difungsikan untuk mezanin yang berhubungan langsung dengan serambi luar. Di depan masjid dibangun menara baru dengan ornamen logam berbentuk bulat seperti bawang dan atap kubah masjid berbentuk Joglo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun