Eksploitasi sumber daya laut harus diimbangi dengan kesehatan dan ketahanannya dalam jangka panjang.
Hal ini memerlukan investasi di kawasan perlindungan laut, penerapan praktik penangkapan ikan berkelanjutan, dan pengembangan teknologi inovatif yang meminimalkan dampak lingkungan.
3. Mengintegrasikan Perubahan Iklim ke dalam Tata Kelola Laut
Perubahan iklim bukanlah isu tersendiri namun merupakan ancaman menyeluruh yang harus diintegrasikan ke dalam seluruh aspek tata kelola kelautan.
Hal ini termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan ketahanan laut terhadap dampak iklim, dan berinvestasi dalam penelitian dan pemantauan.
4. Memperkuat Kerjasama Internasional
Untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi bidang kelautan, diperlukan institusi internasional dan kerangka hukum yang efektif.
Hal ini termasuk memperkuat perjanjian yang sudah ada, seperti Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), dan menjajaki mekanisme kerja sama baru dalam isu-isu seperti pertambangan laut dalam dan sumber daya genetik kelautan.
5. Pemberdayaan Komunitas Lokal
Masyarakat pesisir, yang seringkali berada di garis depan dalam menghadapi perubahan iklim dan degradasi laut, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga.
Partisipasi mereka dalam proses pengambilan keputusan sangat penting untuk mengembangkan solusi yang efektif dan adil.
Menavigasi Masa Depan dengan Kompas Baru
Masa depan lautan, dan juga planet ini, bergantung pada kemampuan kita untuk menghadapi permasalahan geopolitik, perubahan iklim, dan pengelolaan sumber daya yang kompleks dan sering kali penuh gejolak. Kompas yang tradisional, yaitu kepentingan nasional dan keuntungan jangka pendek, tidak lagi memadai.
Era Antroposen memerlukan peta navigasi baru, yang mengakui keterhubungan sistem manusia dan alam serta memprioritaskan keberlanjutan jangka panjang dibandingkan keuntungan jangka pendek.