Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tour De Java #3: Antara Makam Bung Karno dan Papuma

12 September 2014   18:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:53 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_323552" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) Pantai Papuma"][/caption]

Pagi yang cerah saat aku menyusuri jalanan yang relatif sepi di kota Pacitan. Ini adalah hari ke 5 perjalanan berkeliling jawa yang aku lakukan dan hari ini target untuk menginap adalah kota Blitar dimana agenda utamanya adalah nyekar di makam Bung Karno, Putra Sang Fajar yang juga  Bapak Proklamator Bangsa. Aku menyusuri jalan-jalan pedesaan di daerah Trenggalek dan Tulungagung.  Bentangan luas laut jawa menemani selama perjalanan menyusuri trenggalek.

[caption id="attachment_323553" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) Pantai di Trenggalek"]

14104956011711597668
14104956011711597668
[/caption]

Perjalanan ke Tulungagung cukup menguras tenaga dan memerlukan kehati-hatian dalam mengemudi. Selain jalannya naik turun dan harus menyeberangi beberapa bukit, kondisi jalan yang buruk dan sempit, di beberapa ruas jalan juga sering terjadi tanah longsor seperti yang sering terjadi di daerah Dongko. Tak jarang harus berhenti cukup lama karena system buka tutup yang diberlakukan.

Sekitar jam 7 malam, aku tiba di kota Blitar dan segera mencari penginapan. Sebuah hotel di jalan Melati menjadi pilihanku. Kamarnya lumayan nyaman untuk beristirahat sejenak setelah menyetir seorang diri selama 9 jam dengan melintasi route yang lumayan berat.  Setelah melepas lelah sejenak di kamar, aku menyusuri jalan-jalan kota Blitar untuk mencari makan malam di sekitar alun-alun kota Blitar.

[caption id="attachment_323554" align="aligncenter" width="427" caption="(Doc.Pribadi) Patung Bung Karno di Blitar"]

14104957431700072830
14104957431700072830
[/caption]

Keeseokan harinya setelah sarapan, aku check out dan melanjutkan perjalanan ke Makam Bung Karno. Lokasinya yang terletak di sekitar pemukiman dengan banyak papan petunjuk membuatku tak sulit untuk menuju ke kawasan makam Presiden Pertama RI itu. Makam Bung Karno terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar seluas 1,8 Ha.

[caption id="attachment_323555" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) Makam Bung Karno"]

14104957891574472184
14104957891574472184
[/caption]

Setelah melewati pintu gerbang, akan terlihat sebuah bangunan joglo yang merupakan bangunan utama dimana terbaring  Pahlawan besar penyambung lidah rakyat itu. Saat tiba, terlihat masih banyak peziarah yang sedang berdoa di sekitar pusara. Aku memilih melihat-lihat sekeliling dan akan nyekar setelah orang mulai berkurang.

[caption id="attachment_323557" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) Nisan Bung Karno"]

1410495839526044035
1410495839526044035
[/caption]

Saat melihat peziarah sudah tidak terlalu banyak, aku mulai mendekati makam dimana terdapat batu nisan hitam bertuliskan “DISINI DIMAKAMKAN BUNG KARNO, PROKLAMATOR KEMERDEKAAN PRESIDEN PERTAMA REPUBLIK INDONESIA..” Saat mendekati makam, disampingku ada seorang bapak bersama anaknya aku lihat sedang mengambil batu kerikil dari  makam. Entah apa yang mendorongku untuk ‘menegur’ bapak itu, “ Pak, boleh minta tolong batunya jangan diambil?” kataku dengan pelan. Bapak itu memandangku dan berkata, “Hanya sedikit kok, mas.” Yang aku jawab, “ Jika semua peziarah berpikiran dan bertindak seperti bapak, dalam sekejap batu-batu itu akan habis, pak!” Bapak itu terdiam lalu entah karena merasa omonganku benar atau merasa kesal, dia lalu meletakkan batu itu kembali ke atas makam dan segera pergi.  Aku segera memegang nisan yang berupa batu besar berwarna hitam tadi dan membacakan doa surah Al Fatihah agar mantan pemimpin bangsa itu mendapat tempat yang layak dan indah di sisi-Nya.

Sebelum meninggalkan kawasan makam, mataku mencari-cari bapak yang aku tegur di sisi makam tadi untuk minta maaf namun aku tak menemukannya. Sekitar jam 10 pagi, aku meninggalkan kota Blitar menuju Jember yang akan melewati pinggiran kabupaten Malang, Lumajang hingga akhirnya akan tiba di Jember.

[caption id="attachment_323560" align="aligncenter" width="427" caption="(Doc.Pribadi) Jalan Akses ke Pantai Papuma"]

14104959212061119704
14104959212061119704
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun