Mohon tunggu...
Rahmat Fajarudin
Rahmat Fajarudin Mohon Tunggu... Guru - GURU

MEMBACA, OLAHRAGA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Menggunakan Metode STAR

21 Januari 2023   12:16 Diperbarui: 21 Januari 2023   12:31 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul:
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Pembelajaran Peserta didik dengan Model Pembelajaran PBL melalui Bingo Games pada materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia kelas X SMK Negeri 1 Ngawen Gunungkidul Yogyakarta.

Oleh: Rahmat Fajarudin, S.Pd.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Pelajaran Sejarah yang pada Kurikulum 2103 lampau merupakan pelajaran wajib yang mengharuskan peserta didik mempelajari pelajaran sejarah dari kelas X hingga ke kelas XII. Namun, dengan perubahan Kurikulum 2013 atau revisi kurikulum menjadikan siswa hanya di ajarkan pelajaran sejarah di kelas X dan hanya satu tahun saja. Terlebih Mata Pelajaran sejarah di Provinsi DIY tidak di masukan sebagai pelajaran yang di ujikan pada tahap Ujian Sekolah. Hal ini menjadikan pelajaran sejarah kurang di anggap pelajaran penting, karena hanya di ajarkan satu tahun saja di jenjang SMK.

Permasalahan tersebut menjadikan siswa hanya sekedar belajar sejarah saja tanpa mengerti lebih dalam tentang isinya dan kebanyakan siswa mendapatkan nilai sejarah yang kurang, karena pemahaman pelajaran sejarah pada tingkat SMP belum sepenuhnya sempurna tetapi di SMK peserta didik di paksa untuk mempelajari pelajaran yang harusnya di ajarkan selama tiga tahun di SMA tetapi di SMK hanya satu tahun saja yaitu di kelas X, hal ini menjadikan pemahaman akan pelajaran sejarah masih kurang. Terlebih di SMK pelajaran sejarah seakan hanya di ajarkan secara general saja dan terkesan tidak mendalam apabila merujuk pada jumlah Kompetensi Dasar yang harus dicapai dalam satu tahun pelajaran.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Jadi dapat disimpulkan, masalah diatas perlu disolusikan agar  peserta didik dapat termotivasi dalam belajar sejarah kususnya pada materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia dan memeproleh hasil pembelajaran yang lebih baik. Selain itu agar peserta didik mempunyai konsep bahwa pelajaran Sejarah di SMK tidak hanya sebagai mata pelajaran pelengkap saja dibandingkan mata pelajaran produktif.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Maka dari itu, sebagai guru yang inovatif dan bertanggung jawab, perlu disiapkan metode dan model pembelajaran yang tepat agar dapat mengatasi berbagai permasalahan di atas. Guru memiliki peran sebagai motivator, pemberi contoh, dan pembimbing peserta didik. Sebagai motivator; guru tentu sadar bahwa mata pelajaran sejarah tidak termasuk dalam mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah, hal ini membuat peserta didik menganggap sebelah mata pelajaran sejarah, maka disinilah peran guru untuk memberikan motivasi. Motivasi tersebut dapat diberikan melalui pemberian contoh-contoh sederhana yang mempermudah peserta didik dalam memahami arti pentingnya sejarah dalam kehidupan. Baru selanjutnya guru harus membimbing peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya terhadap mata pelajaran sejarah yang mereka pelajari.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Tentu untuk mensolusikan suatu permasalahan, guru pasti menemui berbagai tantangan dan hambatan. Tantangan tersebut diantaranya adalah :

  • Keterbatasan waktu untuk menyelesaikan Kompetensi Dasar yang begitu banyak dalam waktu satu tahun ajaran mengakibatkan terbatas pula alternatif solusi yang dapat dipilih
  • Karena peserta didik masih di tingkat kelas X, tentu tantangan mengajarnya lebih berat dibanding kelas XI atau XII. Tentu berbeda, tingkat pemahaman peserta didik yang baru mulai masuk ke jenjang SMK dibanding dengan peserta didik yang sudah terbiasa belajar di SMK. Peserta didik juga harus beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang baru di jenjang SMK.
  • Tidak tersedianya sumber belajar yang memadai di sekolah mengakibatkan guru menjadi kesulitan memberikan contoh nyata terkait dengan materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia.

Siapa saja yang terlibat?

Meski begitu dengan bantuan dari guru teman sejawat di sekolah yang lebih berpengalaman, proses mulai dari identifikasi masalah hingga penentuan solusi dapat berjalan dengan efektif. Guru-guru teman sejawat tentu sudah tahu betul permasalahan yang sering terjadi selama pembelajaran sehingga dapat memberikan alternatif solusi yang tepat sebagai masukan. Selaras dengan identifikasi masalah yang dirumuskan sebelumnya, guru teman sejawat yang juga mengampu mata pelajaran sejarah mengungkapkan bahwa sebagian peserta didik kelas X memang menganggap mata pelajaran sejarah di SMK kurang begitu diminati oleh peserta didik dan lebih mementingkan mata pelajaran produktif.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Materi pembelajaran sejarah memerlukan pemahaman dan kemampuan berpikir kritis. Karena siswa tidak terbiasa berpikir kritis dan sulit memahami tentang peristiwa-peristiwa sejarah maka siswa menjadi tidak termotivasi untuk mempelajari materi sejarah.

Maka dari itu guru dapat menerapkan solusi untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif. Salah satu pembelajaran inovatif ini adalah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Pembelajaran kontekstual menuntut guru untuk mengaitkan materi dengan masalah kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah peserta didik diharapkan dapat merasa menjadi bagian dari materi sehingga termotivasi untuk belajar. Selaian itu guru juga menggunakan Bingo Games agar peserta didik tidak bosan dalam belajar sejarah kususnya pada materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia.

Kemudian, guru juga memilih opsi menggunakan model pembelajaran kolaboratif. Model pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia. Kolaborasi dalam kelompok dapat saling bekerjasama dalam menganalisis Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia. Pembelajaran kolaboratif dengan saling bertukar pendapat dalam diskusi kelompok, diharapkan akan memunculkan kesimpulan yang disepakati bersama mengenai materi tersebut.

Selain dengan pembelajaran kontekstual dan kolaboratif tadi, guru dapat mengkombinasikannya dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) akan merangsang kemampuan berpikir kritis peserta didik di materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia ini.

Strategi apa yang digunakan?

Dibandingkan dengan penyampaian materi secara langsung, materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia akan lebih efektif dipahami dengan penerapan model pembelajaran PBL. Selain model PBL dan pendekatan kontekstual, pemilihan media pembelajaran yang tepat juga mampu meningkatkan motivasi dan pemahaman peserta didik pada materi. Agar peserta didik tidak bosan proses pembelajaran menggunakan, pemberian contoh di kehidupan sehari-hari selain diberikan secara lisan juga dikuatkan dengan media audio video yang menarik dan permainan Bingo games.

Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat? Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Proses pelaksanaan pembelajaran diikuti oleh 30 peserta didik kelas X TKJ B. Tempat pelaksanaan pembelajaran dilakukan di ruang kelas. Pada proses pembelajaran ini guru memanfaatkan alat berupa laptop dan LCD proyektor sebagai alat bantu presentasi dan didukung pula dengan papan tulis untuk menjelaskan sebagian materi.

Kebetulan guru yang menilai dan mengobservasi adalah Guru Sejarah yang tentu masukkannya akan lebih relevan dengan materi pembelajaran.

Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan awal dari salam pembuka hingga penyampaian teknik penilaian, kemudian dilanjutkan kegiatan inti berupa:

  • Fase 1: Orientasi peserta didik pada masalah
  • Guru menyampaikan materi dan gambar rempah-rempah. Lalu peserta didik diminta menjawab kesimpulan logis dari gambar di kehidupan sehari-hari yang disampaikan oleh guru
  • Fase 2:  Mengorganisasikan peserta didik
  • Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang. Melalui LKPD/jobsheet yang telah dibagikan kepada peserta didik, guru menjelaskan cara mengerjakan LKPD dan permainan Bingo.
  • Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
  • Guru memberikan waktu bagi peserta didik dalam kelompok yang sudah dibentuk untuk melakukan diskusi studi kasus yang dicantumkan di LKPD/Jobsheet. Studi kasus yang didiskusikan adalah soal-soal yang ada di LKPD untuk dijawab bersama anggota kelompok. Pekerjaan kelompok dilakukan dengan beradu kecepatan untuk menyelesaikan soal-soal yang ada di LKPD, setiap selesai mengerjakan satu soal perwakilan dari anggota kelompok akan maju kedepan untuk menempelkan kertas warna mereka sesuai dengan nomor soal yang telah dikerjakan dan begitu seterusnya sehingga membentuk garis vertikal, horizontal, dan diagonal atau disebut Bingo, bagi kelompok yang menyelesaikan soal tercepat dan paling banyak membentuk Bingo maka dianggap sebagai pemenang dalam permainan ini. Selama proses diskusi kelompok, guru juga akan melakukan penilaian proses keterampilan dan sikap peserta didik.
  • Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Karena soal dalam LKPD semua kelompok sama, maka proses presentasi hasil kerja kelompok dilakukan oleh kelompok yang menjadi juara dalam permainan Bingo. Hasil kerja kelompok dinilai untuk melengkapi nilai keterampilan dan sikap peserta didik. Proses diskusi berupa interaksi tanya jawab antar kelompok dilakukan secara langsung didepan kelas.
  • Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi tentang Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia.

Setelah kesimpulan didapatkan, guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui media Quizizz. Peserta didik mengerjakan soal tes dengan batas waktu yang ditentukan. Terakhir pada kegiatan penutup, guru melakukan refleksi, preview pertemuan berikutnya, hingga salam penutup.

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

Setelah pembelajaran dilaksanakan, maka didapatkan beberapa dampak yang muncul selama proses dan hasil pembelajaran. Dampak yang muncul di antaranya adalah :

  • Peserta didik menjadi termotivasi mempelajari materi Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat (Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris) ke Indonesia karena guru memberikan contoh yang relevan di kehidupan sehari-hari dan menggunakan Bingo Games
  • Proses diskusi dan presentasi yang difasilitasi oleh guru memberikan kemudahan tersendiri bagi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran secara efektif dan efisien. Guru juga lebih mudah melakukan penilaian keterampilan karena terbantu dengan media papan Bingo Games.

Hasil penilaian pengetahuan diketahui rata-rata peserta didik memiliki nilai pretes 53 dari 30 peserta didik, sedangkan nilai rata-rata postes 82 dari 30 peserta didik. Dari penilaian keterampilan, sebagian besar peserta didik telah aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Sikap yang muncul selama pembelajaran juga rata-rata merupakan sikap yang positif.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa?

Dari dampak yang muncul tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran berjalan efektif. Meski proses diskusi bersifat kelompok, namun dengan adanya pembagian kerja anggota kelompok yang baik serta tuntutan penilaian individu, peserta didik tetap dapat mengembangkan kemampuan individunya dalam mengerjakan LKPD. Justru dengan berkelompok, peserta didik dapat saling membantu dalam meningkatkan penguasaan materi melalui sharing pengetahuan.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?

Meski hasil pembelajaran berjalan efektif, proses pembelajaran ini tentu masih memiliki beberapa kekurangan. Guru teman sejawat sebagai observer memberikan masukan berkaitan dengan waktu yang melebihi perencanaan. Proses penjelasan materi dapat disederhanakan lagi menyesuaikan waktu yang terbatas. Selain itu, melalui proses pengisian angket kepuasan, peserta didik rata-rata mendapatkan tingkat kepuasan yang cukup tinggi untuk proses pembelajaran ini.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Proses pembelajaran secara keseluruhan dapat dikatakan berhasil jika tahapan pembelajaran berjalan dengan tepat. Hasilnya, semua sintaks model pembelajaran berjalan dengan tingkat interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Keberhasilan pembelajaran juga dapat dilihat dari hasil akhir penilaian yang cukup baik. Selain itu faktor lain yang perlu diperhatikan agar strategi ini berhasil diantaranya :

  • Fasilitas sarana-prasarana pembelajaran yang memadai, seperti komputer, koneksi internet, ruang belajar, dsb.
  • Pemilihan contoh kontekstual yang tepat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
  • Pemilihan media pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat lebih tertarik dengan proses pembelajaran.
  • Waktu pelaksanaan yang ideal, pemilihan waktu juga mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
  • Kondisi kelas yang dilibatkan memiliki keadaan yang kondusif.
  • Materi sebelumnya dikuasai peserta didik dengan baik

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Melalui aksi pembelajaran ini, guru merasa terbantu dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Guru tidak boleh hanya terfokus pada materi yang disampaikan namun guru juga harus mampu memberikan motivasi belajar bagi peserta didik. Pepatah mengatakan bahwa niat adalah separuh dari perbuatan maka motivasi belajar yang muncul pada peserta didik akan menjadi modal awal yang berharga untuk meningkatkan keberhasilan tujuan suatu pembelajaran. Motivasi akan memberi energi lebih bagi peserta didik sendiri dan juga guru untuk menghadapi segala jenis materi pembelajaran. Baik materi sederhana hingga HOTS akan terasa mudah dikuasai jika peserta didik sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun