Ya sebetulnya mungkin saya saja yang terlalu banyak membaca karya Kafka akhir-akhir ini hingga terbawa ke dunia nyata, semoga saja begitu.Â
Dan saya sebenarnya tidak punya saran yang bagus untuk lepas dari kondisi Kafkaesque ini karena jujur saya tidak terlalu mengerti tentang apa yang terjadi pada diri saya seperti kutipan perkataan Gregor Samsa dalam novel Metamorphosis,
"Aku tidak bisa membuatmu mengerti, Aku tidak bisa membuat siapapun mengerti apa yang terjadi dalam diriku. Aku bahkan tidak bisa menjelaskannya pada diriku".
Simpulan
Lalu apa solusi atau sedikit pandangan positif  dari artikel ini, hanya ada satu hal. Saya hanya menikmati keterasingan dan alienasi ini sebagaimana itu takdir apa adanya. Fatum Brutum Amor Fati (Cintailah takdirmu walau itu kejam) kalau kata F. Nietzsche.
Kafkaesque mengajarkan kita untuk menerima absurditas hidup sebagai bagian dari perjalanan. Mungkin bukan solusi yang kita cari, tetapi pemahaman ini dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih damai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI