Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merasakan Kafkaesque Ketika Memiliki Jabatan Tinggi: Alienasi & Birokrasi

19 Januari 2025   02:22 Diperbarui: 19 Januari 2025   02:22 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover novel Meetamorfosis karya Franz Kafka. Sumber: Dokumen pribadi.

Nah kembali ke istilah Kafkaesque, karya yang paling banyak dibahas sehingga munculnya istilah ini adalah dua karya Kafka yakni Metamorphosis dan The Trial. 

Pada cerita Metamorphosis, tokoh bernama Gregor Samsa terbangun dan mendapati dirinya menjadi seekor kecoa raksasa tanpa penjelasan apapun hingga akhir cerita. Sedangkan dalam cerita The Trial, tokoh Joseph K, seorang pegawai bank biasa ditangkap tanpa alasan yang jelas dan pengadilan tidak memberitahu kasus apa yang didakwakan kepadanya.

Kedua cerita Kafka tersebut secara gamblang menjelaskan arti Kafkaesque dimana kita ada di suatu kondisi yang sulit untuk dijelaskan, kita merasa terasing dari kehidupan kita sebelumnya walaupun kita berada di dekat orang-orang yang kita kenal, kita hendak melawan kekuatan asing yang merenggut kebebasan kita namun apa daya kita tidak mampu, pada akhirnya kita kehilangan eksistensi diri kita pada dunia.

Secara singkat, arti Kafkaesque adalah kondisi aneh, tidak wajar, dan kompleks yang membuat kita tidak berdaya kepada kekuatan asing yang sulit dijelaskan; terutama karena terjebak pada sistem yang terlalu birokratis, tidak masuk akal, dan tidak transparan.

Jabatan Tinggi Juga Rentan Terkena Kafkaesque

Ilustrasi keterasingan dalam jabatan tinggi. Sumber: ciptaan AI dari Deep.AI
Ilustrasi keterasingan dalam jabatan tinggi. Sumber: ciptaan AI dari Deep.AI

Memiliki jabatan tinggi kerap kali jadi sebuah mimpi banyak orang karena mungkin kekuasaan yang dipegangnya, namun kerap kali dari jabatan itulah muncul berbagai tanggung jawab dan ekspektasi yang tinggi dari banyak orang.

Kita merujuk kepada pemangku kebijakan yang berempati dan memahami tanggung jawab moral mereka, bukan kepada pihak yang hanya mengejar kekuasaan. Sejatinya semakin tinggi jabatan itu maka semakin besar beban moral yang dibawa, semakin besar pula tingkat stres yang dialami. Tapi yang lebih menjengkelkan adalah keterasingan karena sistem yang terlampau buruk dalam birokrasi.

Pengalaman saya saat aktif dalam organisasi mahasiswa tingkat universitas di kampus juga merasakan hal demikian. Terlalu sulit dan kompleksnya sistem birokrasi membuat diri saya terbawa pada kondisi yang tidak berdaya. Ekspektasi mahasiswa terhadap kinerja kami semakin mempertegas perasaan terjebak dalam sistem yang sulit dipahami..

Ada momen dimana saya seolah merasa sendiri dan berbeda dengan teman-teman saya, bukan pada artian positif tapi pada sebuah arti yang menjelaskan diri saya tidak mampu  dan kesepian di tengah keramaian. 

Banyak saya santai mengopi dan nongkrong bersama teman-teman tapi saya tidak merasakan bahwa saya "ada" dalam arti terdapat kekuatan asing yang tidak bisa saya jelaskan melempar saya ke sebuah jurang paling gelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun