Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merasakan Kafkaesque Ketika Memiliki Jabatan Tinggi: Alienasi & Birokrasi

19 Januari 2025   02:22 Diperbarui: 19 Januari 2025   02:22 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya sebetulnya mungkin saya saja yang terlalu banyak membaca karya Kafka akhir-akhir ini hingga terbawa ke dunia nyata, semoga saja begitu. 

Dan saya sebenarnya tidak punya saran yang bagus untuk lepas dari kondisi Kafkaesque ini karena jujur saya tidak terlalu mengerti tentang apa yang terjadi pada diri saya seperti kutipan perkataan Gregor Samsa dalam novel Metamorphosis,

"Aku tidak bisa membuatmu mengerti, Aku tidak bisa membuat siapapun mengerti apa yang terjadi dalam diriku. Aku bahkan tidak bisa menjelaskannya pada diriku".

Simpulan

Lalu apa solusi atau sedikit pandangan positif  dari artikel ini, hanya ada satu hal. Saya hanya menikmati keterasingan dan alienasi ini sebagaimana itu takdir apa adanya. Fatum Brutum Amor Fati (Cintailah takdirmu walau itu kejam) kalau kata F. Nietzsche.

Kafkaesque mengajarkan kita untuk menerima absurditas hidup sebagai bagian dari perjalanan. Mungkin bukan solusi yang kita cari, tetapi pemahaman ini dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih damai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun