Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku "Lari Dari Kebebasan" Karya Erich Fromm

18 Juni 2023   08:25 Diperbarui: 18 Juni 2023   08:28 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku. Sumber: Dokumen pribadi

Mekanisme Pelarian Diri

Pelarian diri terhadap kebebasan ini adalah imbas dari ketidakmampuan seseorang untuk mengetahui "kebebasan untuk apa" dan hanya tahu "kebebasan dari apa". 

Oleh karena itu, terbentuklah suatu perilaku neurotik yang merupakan bentuk dari mekanisme pelarian diri. Terdapat tiga mekanisme pelarian diri tersebut yaitu Otoritarianisme, Tendensi Destruktif, dan Ketundukan Otomat.

  • Otoritarianisme

Otoritarianisme membuat seseorang menyerahkan kemerdekaan individunya demi menyatu kepada kekuatan besar di luar diri yang tidak dimilikinya. Mekanisme ini berpusat pada perilaku Sado-masokisme sosial dimana orang yang mengikuti kekuatan otoriter memelihara rasa inferioritas diri.

  • Tendensi Destruktif

Pada mekanisme pelarian selanjutnya terdapat suatu kecenderungan untuk melakukan perilaku merusak jika kebebasan yang dimilikinya mengarahkan pada keterasingan. Berbeda dengan otoritarianisme yang didasari sado-masokisme, tendensi destruktif didasari agresivitas guna mengeliminasi objek tertentu.

  • Ketundukan Otomat

Mekanisme pelarian yang terakhir ini sangat sering dijumpai pada banyak orang yaitu ketundukan pada standar normal masyarakat, budaya, dan norma-norma yang ada. Pada ketundukan otomat, seseorang akan mengubah jati dirinya sama seperti orang lain. Hal ini membuat keunikan individunya hilang dan dia tidak tahu siapa dirinya.

Ketiga mekanisme tersebut berasal dari pelarian pada kebebasan yang individualistis dan terasing. Lalu sebenarnya bagaimana kebebasan yang semestinya benar secara psikologis menurut Erich Fromm? Simak ulasannya lebih lanjut.

Baca Juga: Resensi Buku: Gagasan Tentang Manusia Karya Erich Fromm

Kebebasan dengan Spontanitas

Ilusi dari individualitas membawa kita pada penekanan dan pengekspresian berlebihan pada emosi yang akhirnya kita tidak bisa merasakan emosi dan rasa aman. 

Pada proses berpikir juga dilakukan represi akan pemikiran orisinal oleh ilusi fakta, informasi, dan relativisme kebenaran. Kebebasan manusia modern ada pada keinginan yang dia rasa tahu tapi sebenarnya dia tidak tahu dan tidak bisa memilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun