Laporan dari World Happines Report menempatkan Indonesia pada peringkat ke-84 dari 137 negara yang diteliti. Indonesia juga secara resmi menduduki peringkat 4 dari bawah jika dilihat dari 9 negara lain di Asia Tenggara. Indonesia sendiri mendapat skor sebesar 5,277 pada penelitian tersebut.
Meskipun indeks kebahagiaan yang diukur masih mendapat perdebatan karena kaitannya yang erat dengan ekonomi suatu negara sehingga negara yang pendapatan per kapitanya rendah cenderung dinilai tidak bahagia padahal tidak demikian jika melihat fakta dilapangan.Â
Selain itu, kultur dan budaya setempat juga tidak diperhatikan dengan jelas pada pandangan bahagia setiap negara.
Berbicara tentang kebahagiaan, tentu setiap insan ingin bahagia dan tidak mau bersedih. Kebahagiaan juga masih banyak dikaitkan dengan kesehatan mental yang menganggap semakin baik kesehatan mental seseorang maka dia semakin bahagia, benarkah begitu?
Kali ini saya akan membahas apa yang dinamakan Psychological Well-Being atau secara sederhananya adalah kesejahteraan psikologis dan apakah sama dengan kebahagiaan yang selalu kita cari? Yuk simak ulasnnya.
Perbedaan Psychological Well-Being dan Kebahagiaan
Psychological well-being dan bahagia adalah dua konsep yang berbeda tetapi terkait erat. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kedua konsep tersebut:
1. Fokus
Psychological well-being berfokus pada bagaimana seseorang merasa tentang kehidupannya secara keseluruhan, termasuk kepuasan hidup, makna hidup, dan tujuan hidup. Sementara itu, bahagia berfokus pada perasaan senang, kegembiraan, dan kesenangan pada saat ini.
2. Waktu